Proses penangkapan pelaku kejahatan yang buron ke luar negeri bukan perkara mudah. Proses penangkapan pelaku kejahatan yang berkeliaran di luar negeri membutuhkan kerjasana yanga apik antara sesama polisi dua negarai.
Polri membuktikan memiliki hubungan dan kerjasama yang baik dengan Polis Diraja Malaysia dalam proses penangkapan buronan Djoko Tjandra.
Proses penangkapan Djoko Tjandra di Malaysia itu berawal dari surat Kapolri Jendral Idham Azis didikirim ke pihak Polis Diraja Malaysia.
Surat itu berisi permintaan kerjasama antara Polisi dengan Polisi, antara Kepolisian RI dengan Polis Diraja Malaysia.
Setelah surat permintaan kerjasama dari Kapolri itu, terjalinlah kerjasama antara polisi dan polisi untuk menemukan jejak keberadaan Djoko Tjandra di negeri jiran itu.
Setelah itu Djoko Tjandra tercium keberadaannya di Kuala Lumpur.
"Bapak Kapolri kirim surat ke PDRM untuk bersama-sama melakukan kegiatan upaya pencarian," kata Kabareskrim Polri, Komjen Listiyo Sigit di Jakarta, Kamis (30/7).
Pasca Kapoliri berkirim surat ke Polis Diraja Malaysia, Polri dan Polis Diraja Malaysia membentuk tim khusus. Dari Indonesia Kapolri menunjuk Kabareskrim Komjen Listiyo Sigit meminpin tim khusus.
Selanjutnya tim khusus kedua belah pihak menjalin koordinasi intensif. Komunikasi yang apik terus dilakukan Polri dan Polis Diraja Malaysia untuk membekuk Djoko Tjandra.
Kerjasama intensif Polri dan Polis Diraja Malaysia berbuah manis. Hari Kamis (30/7) siang Polis Diraja Malaysia sudah menemukan tempat keberadaan buronan Djoko Tjandra. Buronan itu diketahui berada di suatu tempat di Kuala Lumpur.
Setelah informasi tentang keberadaan Djoko Tjandra diterima Polri dari Polis Diraja Malaysia, Tim Khusus dipimpin Komjen Listiyo segera berangkat ke Kuala Lumpur pada Kamis sore hari.
Menurut keterangan Kabareskrim, dirinya berangkat dengan petinggi Polri lainnya. Salah seorang yang turut serta dengan Kabareskrim ke Kuala Lumpur adalah Kadiv. Propam Polri Irjen Sigit. Tim khusus itu akhirnya membekuk Djoko Tjandra hari Kamis itu pula.
"Seluruh proses kegiatan berjalan dengan lancar, saudara Djoko Tjandra berhasil kita amankan melalui jalur penerbangan via Halim Perdana Kusuma," tegas Kabareskrim.
Komjen Listiyo menandaskan, penangkapan Djoko Tjandra sebagai wujud komitmen dan kesungguhan Polri khususnya jajaran Bareskrim mengejar dan menangkap pelaku korupsi itu.
Tidak menunda-nunda waktu lagi, Djoko Tjandra diterbangkan dari Malaysia ke Indonesia dengan menumpang pesawat air Craft dan mendarat di Bandara Halim Perdana Kusuma pukul 22.40 Wib. Dengan pengawalan ketat anggota Polri, Djoko Tjandra kemudian digiring ke Bareskrim Polri.