Tribratanews.polri.go.id – Medan. Tim Trauma Healing Polda Sumatera Utara yang di hadiri oleh Karo SDM Polda Sumatera Utara (Sumut) melakukan kegiatan Trauma Healing kepada korban Bencana Alam Banjir di Kel.Tanjung Anom Kec. Sunggal Medan, (Kamis 10/12/20).
Adapun bentuk dari kegiatan yg dilakukan adalah memberikan motivasi atau penguatan secara psikologis yg berguna untuk penyembuhan pasca trauma kepada korban agar dapat membangkitkan semangat serta kiranya musibah ini dapat dijadikan pembelajaran untuk kita semua agar lebih ikhlas, mawas diri dan lebih mendekatkan diri kepada Allah SWT dan menerima bahwa semua musibah dan cobaan ini datangnya dari Allah SWT Tuhan Yang Maha Esa.
Metode pendekatan yg diberikan kepada korban anak-anak dengan cara memberikan pelatihan (games) guna meningkatkan konsentrasi dan pemulihan pasca trauma yang dialami berupa menyanyi, menari, bermain tebak2an, serta pemberian paket snack jajanan. Sedangkan metode pendekatan kepada korban dewasa adalah wawancara serta pemberian konseling guna meningkatkan motivasi.
Hal ini rutin dilakukan oleh Tim Trauma Healing Polri terhadap para korban bencana alam yang terjadi di dalam negeri. Tim Trauma Healing menmberikan penguatan secara psikologis baik kepada masyarakat korban bencana alam dan kepada personel relawan yang ikut membantu menangani korban bencana alam. Pemberian Trauma Healing dilakukan guna memberikan penguatan psikologis kepada korban agar korban yang terdampak bencana alam dapat bangkit kembali serta memiliki semangat yang tinggi dalam menghadapi musibah.
Tim Trauma Healing Biro Psikologi SSDM Polri yang dipimpin oleh Kombes Pol. Handoko, S.I.K., juga menyerahkan tali asih bingkisan berupa selimut 150 lembar, pakaian dalam pria wanita 18 lusin, pakaian dalam anak (Pria/Wanita) 18 lusin, minyak kayu putih 60 ml 9 lusin, pampers 40 books, paket snack jajanan untuk anak-anak.
Kita berharap dengan adanya Tim Trauma Healing ini dapat memberikan semangat kepada para korban dalam mengahadapi musibah serta melanjutkan aktivitas selanjutnya tanpa mengalami trauma berlebihan akibat peristiwa bencana yang mereka alami. Menunjukkan kepada para korban bencana bahwa sebagai sesama anggota masyarakat masih peduli dan saling membantu yang mengalami musibah.
(fn/bq/hy)
