Tribratanews.polri.go.id - Jakarta. Otorita Ibu Kota Nusantara (IKN) bersama Dinas Perhubungan Provinsi Kalimantan Timur bersinergi untuk membangun sistem transportasi publik berkelanjutan, yang menghubungkan dengan daerah penyangga.
"Pengembangan transportasi publik yang inklusif dan berkelanjutan menjadi fokus kami dalam upaya mengatasi tantangan mobilitas di Ibu Kota Nusantara (IKN)," ujar Tenaga Ahli Bidang Perencanaan Transportasi Otorita IKN Maulana Rizki Nugraha, Jumat (24/5/24).
Menurut dia, prioritas utama adalah memperkuat sistem transportasi dalam kota, namun dengan perhatian yang sama pada koneksi antarkawasan perkotaan, terutama menghubungkan IKN dengan Balikpapan sebagai gerbang utama.
Tenaga Ahli Maulana menyatakan bahwa fokus awal adalah memfasilitasi akses dari kawasan perkotaan di sekitar IKN ke kawasan eksisting seperti Balikpapan, Tenggarong, Samboja, dan Muara Jawa.
Baca Juga: Polda Metro Jaya Sebut Tiga ASN Ternate Positif Narkoba
"Upaya ini diharapkan dapat mengurangi ketergantungan masyarakat pada kendaraan pribadi dan mendorong penggunaan transportasi publik," harap Tenaga Ahli Maulana.
Kerja sama Otorita IKN dengan Dinas Perhubungan Kalimantan Timur dan Balai Pengelola Transportasi Darat diharapkan dapat memperkuat upaya ini.
"Kami sedang berkoordinasi dengan Damri untuk mengoptimalkan layanan transportasi eksisting, termasuk layanan perintis, sebagai langkah awal sebelum beralih ke kendaraan listrik," ungkap Tenaga Ahli Maulana.
Ia menyebut, peningkatan keselamatan menjadi prioritas, terutama di kawasan dengan lalu lintas tinggi dan banyak sekolah. Penyediaan fasilitas keselamatan di sekitar kawasan tersebut diharapkan dapat memberikan rasa aman bagi masyarakat.
Ia juga menyoroti bahwa transportasi publik harus menjadi budaya di masyarakat, dengan tujuan jangka panjang mencapai net zero emission pada tahun 2045. Langkah pertama adalah menerapkan bus perkotaan, diikuti dengan penghubungan Balikpapan dan IKN.
Sementara, Sekretaris Dinas Perhubungan Kalimantan Timur, Yuki Subekti, mengemukakan bahwa tantangan integrasi transportasi di Kalimantan Timur, khususnya terkait dengan pemindahan Ibu Kota Negara (IKN) ke provinsi ini, merupakan pekerjaan rumah (PR) bagi pemerintah daerah.
"Dalam kondisi saat ini, sistem transportasi publik di Kalimantan Timur masih jauh tertinggal dibandingkan dengan Jakarta atau bahkan Pulau Jawa," ujar Sekretaris Yuki.
"Kami tengah merancang cetak biru transportasi Kaltim yang mencakup konsep aglomerasi, dengan fokus pada penyesuaian rancangan transportasi di Kalimantan Timur agar sejajar dengan IKN," tambah Sekretaris Yuki.
(ndt/hn/nm)