Libatkan Polri dalam Penyelidikan, Film '13 Bom Di Jakarta' Terinspirasi Kisah Perjalanan Indodax

11 January 2024 - 18:00 WIB
Foto: Ist

Tribratanews.polri.go.id - Jakarta. Film '13 Bom di Jakarta', merupakan film berdasarkan kisah nyata yang terinspirasi dari kasus terorisme yang melibatkan crypto exchange Indodax pada 2015.

"Jadi pada saat awal-awal kita, kita pernah terjebak dalam suatu kasus terorisme yang melibatkan peledakan beberapa bom di pusat perbelanjaan di Jabodetabek. Pelakunya meminta tebusan sebesar 100 Bitcoin,” jelas CEO Indodax, Oscar Darmawan dilansir dari rm.id, Kamis (11/1/24).

Oscar bercerita mengenai pengalamannya saat tiba-tiba ditangkap oleh pihak kepolisian terkait kasus tersebut. Menurutnya, ada empat bom yang dipasang oleh para teroris dan menyebabkan adanya korban terluka akibat ledakan. Maka dari itu, banyak pihak yang terlibat pada penyelidikan itu, dari Intel, Bareskrim Mabes Polri, hingga Densus 88.

“Kasus saya waktu itu ditangani oleh Irjen. Pol. Albertus Rachmad Wibowo, selaku Direktur Cyber Mabes Bareskrim saat itu. Sekarang beliau menjadi Kapolda Sumatera Selatan. Berkat kebijaksanaan dan kecerdasan beliau, Saya terbukti tidak bersalah dan akhirnya dibebaskan. Bahkan jadinya Saya membantu mereka untuk melakukan penyelidikan, karena saat itu blockchain masih sangat baru di Indonesia. Saya pun hingga kini kagum dengan beliau,” ungkapnya.

Baca Juga: Satgas OMB Polda NTT Gelar Patroli Cipta Kondisi untuk Pastikan Tahapan Kampanye Pemilu 2024 Berjalan Aman

Oscar juga menjelaskan bahwa mengangkat kasus ini menjadi sebuah film layar lebar adalah salah satu upaya dari Indodax untuk mengedukasi masyarakat luas mengenai kripto.

"Ekosistem kripto pada masa itu masih dalam tahap awal dan belum matang seperti sekarang. Regulasi mengenai kripto pun juga belum ada di Indonesia. Maka dari itu, Kami menghadapi berbagai tantangan yang cukup pelik dalam mendirikan startup kripto di Indonesia," jelasnya lebih lanjut.

Ia mengungkapkan bahwa ide pembuatan film ini berawal dari diskusinya bersama Angga Sasongko, selaku sutradara film 13 Bom di Jakarta pada tahun 2022 silam.

"Mas Angga pernah mendengar kisah terorisme bermotif ekonomi yang melibatkan Bitcoin ini, kemudian beliau meminta izin untuk mengangkat kisah tersebut untuk diceritakan kepada publik, tapi tentunya dengan didramatisasi. Akhirnya setelah Indodax berdiskusi secara internal, kita sepakat untuk berkolaborasi membuat film mengenai bagaimana Indodax membantu negara dalam mengungkap salah satu kasus terorisme di masyarakat. Lalu lahirlah film 13 Bom di Jakarta ini,” tutupnya.

(my/hn/nm)

Share this post

Sign in to leave a comment