Tribratanews.polri.go.id - Jakarta. Polri masih mengusut penyebab kebakaran Depo Pertamina Plumpang sehingga api turut melahap pemukiman di sekitarnya pada Jumat (3/3/2023) malam. Atas insiden ini, belasan orang meninggal dunia, puluhan orang luka-luka, dan ratusan orang kehilangan tempat tinggalnya.
Menanggapi hal tersebut, Anggota Komisi III DPR Fraksi Partai Gerindra, Habiburokhman menduga adanya unsur pidana dalam peristiwa kebakaran itu. Sebab, lanjutnya, tempat-tempat rawan bencana tentu memiliki standar keamanan tinggi, termasuk Depo Pertamina yang penuh dengan material mudah terbakar.
Baca juga : Penyidik Mulai Periksa Saksi Kebakaran Depo Pertamina Plumpang
"Di pidana itu kan ada kesengajaan atau kelalaian. Nah, setidak-tidaknya, ini kelalaian. Dan untuk kita tahu, korbannya itu banyak, baik harta benda maupun korban nyawa. Jadi harus diusut, yang bertanggung jawab harus diseret ke meja hijau," tegas Habiburokhman saat dihubungi di Jakarta Senin (6/3/20023).
Berdasarkan informasi yang beredar, beberapa pihak menyebut kebakaran bermula ketika petir menyambar sebuah tangki di depo BBM tersebut. Menurut Habiburokhman, jika dugaan itu benar, maka seharusnya ada kontrol atau pengecekan terhadap penangkal petir di depo BBM itu. Sehingga, potensi kebakaran bisa diminimalisir.
"Petir kan tentu sudah harus diantisipasi dengan penangkal petir. Pasti kan ada malfungsi atau kerusakan yang tidak diperbaiki dengan cepat. Nah, di situlah masalahnya sehingga bisa terjadi kebakaran," tuturnya.
Kendati demikian, ia meyakini bahwa kepolisian dapat segera membongkar penyebab kebakaran Depo Pertamina Plumpang tanpa memakan banyak waktu.
"Saya yakin rekan-rekan Reskrimum Polda Metro Jaya, di bawah pimpinan Pak Kombes Pol Hengki Haryadi, mampu mengusut, menyelidiki, dan menyidik perkara ini dalam waktu yang tidak lama," kata politisi asal Dapil Jakarta ini.
Menurutnya, Polri dapat bertindak cepat karena memiliki kemampuan untuk mengusut suatu perkara menggunakan metode scientific crime investigation. Hal itu ia lihat sebagaimana Polri juga memiliki rekam jejak menggunakan metode ini dalam mengusut perkara yang sulit diungkap.
"Scientiffic crime investigation itu kan berdasarkan bukti-bukti yang ilmiah. Gampang sekali, di mana api mulai keluar, penyebabnya apa, itu pasti ada," ujarnya.
Ia pun mengapresiasi kinerja Polri dalam mengusut berbagai perkara yang sulit diungkap. Dengan begitu, ia optimis bahwa Polri dapat segera mengusut kasus kebakaran Depo Pertamina Plumpang.
"Saya pikir keren Polri. Banyak kasus-kasus sulit bisa dibongkar. Bukan hanya kasus-kasus kebakaran, di perkara-perkara lainnya yang tadinya dianggap rumit bisa dibongkar. Jadi enggak ada masalah, kita serahkan ke Polda Metro untuk maksimal kerja," pungkasnya.
ta/af/hn/um