Tribratanews.polri.go.id - Jakarta. Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan (KLHK) terus meningkatkan sinergi dengan berbagai pihak dan pemangku kepentingan demi mewujudkan target Indonesia Bersih 2025.
"Kalau kita bisa sinergis, maka Indonesia bersih pada 2025 bisa tercapai dengan pengurangan sampah 30 persen dan penanganan sampah 70 persen," ujar Direktur Jenderal Pengelolaan Sampah, Limbah, dan B3 KLHK Rosa Vivien Ratnawati, Jumat (16/6/2023).
Rosa Vivien menjelaskan bahwa penanganan sampah harus dilakukan dari hulu ke hilir agar maksimal mengurangi timbulan sampah, baik organik maupun anorganik.
Di sektor hulu, KLHK mendorong penanganan sampah di tingkat komunitas, sekolah, produsen hingga industri melalui gerakan pembuatan kompos dan magot untuk sampah organik, serta pemilahan untuk sampah anorganik.
Baca Juga: Menko Luhut Minta Konten Kreator TikTok Tak Gunakan Akun untuk Politik Identitas
Pada tingkat tengah, KLHK mendorong pertumbuhan bank sampah hingga tempat pemrosesan sampah reduce-reuse-recycle (TPS 3R).
Sedangkan bagian hilir melalui pengaplikasian berbagai teknologi pengolahan sampah untuk menjadi berbagai produk olahan, produk baru, hingga sumber energi.
Berdasarkan data Sistem Informasi Pengelolaan Sampah Nasional (SIPSN) pada tahun 2022, Indonesia menghasilkan sekitar 68,5 juta ton sampah dan sekitar 18,5 persen dari volume sampah tersebut berupa sampah plastik.
"Pada 2022, jumlah pengurangan sampah sudah 17 persen atau hampir separuh jalan dari target pengurangan sebesar 30 persen pada tahun 2025," tutur Rosa Vivien.
"Kita harus menguatkan semua pihak untuk bekerja di hulu. Kita kurangi sampah, kemudian kita kurangi juga sampah yang akan dibuang ke TPA," tutup Rosa Vivien.
(ndt/hn/um)