Tribratanews.polri.go.id - Jakarta. Menteri Sosial Tri Rismaharini akan menyiapkan call sign atau alarm bahaya bencana di sekitar Gunung Semeru.
Kementerian Sosial akan memandu Pemkab Lumajang untuk menyiapkannya.
"Kami telah berkoordinasi dengan dinas sosial, pemkab serta tagana untuk melakukan pemetaan terhadap kawasan di sekitar Gunung Semeru yang mempunyai banyak potensi bencana, seperti erupsi, banjir bandang lahar dingin, ataupun longsor," ungkap Mensos Risma melalui siaran pers, Selasa (23/4/24).
Baca Juga: [HOAKS] Terjadi Kebocoran pada Gerbong Kereta Cepat Whoosh
"Memang ada daerah yang potensi bencananya banyak, bisa tiga sampai empat potensi bencana. Nah ini ternyata di Lumajang tidak hanya erupsi Gunung Semeru, tapi bisa juga banjir lahar dingin dan longsor yang tanpa ada erupsi, tapi karena ada sedimentasi sehingga material itu bisa terbawa banjir akibat curah hujan tinggi. Jadi antisipasi maupun persiapannya memang harus lebih detail," tambah Mensos Risma.
Banjir lahar dingin di kaki Gunung Semeru Lumajang terjadi pada 18 April 2024. Banjir menerjang puluhan desa serta memporak porandakan infrastruktur seperti jembatan, jalan ataupun beberapa fasilitas umum. Selain itu, tiga warga meninggal dalam bencana tersebut.
Mensos Risma pun memberikan bantuan langsung berupa santunan masing-masing sebesar Rp15 juta kepada ahli waris dari tiga korban jiwa tersebut, serta kasur lipat bagi para pengungsi di berbagai lokasi pengungsian.
"Kami juga sudah membuka dapur umum pusat pengendalian operasi Taruna Siaga Bencana (Tagana) Kabupaten Lumajang, yang beroperasi sejak 19 April lalu," ujar Mensos Risma.
(ndt/hn/nm)