Tribratanews.polri.go.id - Jakarta. Direktur Lalu Lintas Jalan Kementerian Perhubungan Cucu Mulyana memperkirakan sebanyak 123,8 juta orang akan melaksanakan mudik di Hari Raya Idulfitri tahun ini. Angka itu diperoleh setelah Kementerian Perhubungan melakukan survei Potensi Pergerakan Masyarakat pada Masa Angleb 2023.
"Potensi pergerakan nasional menjadi 45,8 persen atau sebanyak 123,8 juta orang, dengan pilihan moda transportasi terbanyak yang digunakan adalah mobil pribadi (22,07 persen), sepeda motor (20,30 persen), dan bus (18,39 persen)," ujar Cucu Mulyana dalam Dialog Publik yang dihelat DivHumas Polri, Selasa (28/3/2023).
Baca Juga: Kemenhub: Pembatasan Kendaraan Angkutan Barang Berlaku Mulai 17 April Hingga 2 Mei 2023
Cucu Mulyana berharap kepada masyarakat yang terbiasa mudik dengan sepeda motor, agar memanfaatkan fasilitas mudik gratis dan transportasi umum lainnya di tahun ini.
"Untuk diimbau tidak melaksanakan mudik dengan sepeda motor, karena kita tahu perjalanan Jakarta ke Solo, Semarang, itu pasti di atas 8 jam, dengan sepeda motor luar biasa melelahkan dan bahaya risiko kecelakaan menjadi sangat tinggi," jelas Cucu Mulyana.
Untuk puncak hari mudik, Kementerian Perhubungan memprediksi akan di 21 April (15,1 persen) dan 20 April (10,3 persen). Sementara untuk puncak arus balik, akan di 25 April (14,3 persen) dan 26 April (13,9 persen).
Cucu Mulyana mengatakan, pihaknya telah melakukan sejumlah persiapan dan pelaksanaan. Misalnya, melaksanakan rapat koordinasi dan rapat teknis dengan stakeholder; menyediakan fasilitas tempat istirahat; survei kesiapan sarana dan prasarana transportasi; sosialisasi terhadap kebijakan pengaturan dan pengendalian transportasi serta monitoring pelaksanaannya.
Kemudian menyusun rencana operasi pengaturan dan pengendalian transporasi secara nasional serta melakukan analisa evaluasi terhadap kebijakan yang diterapkan; melaksanakan mudik gratis; membentuk dan melaksanakan Posko Pusat Angkutan Lebaran Terpadu Tahun 2023 di sejumlah ruas jalan serta simpul transportasi yang diperuntukkan sebagai tempat istirahat dan pelayanan kesehatan; dan menerbitkan keputusan bersama tentang pengaturan lalu lintas jalan serta penyebrangan.
"Di angkutan jalan, sudah ada 111 terminal dengan 57.693 bus. Lalu angkutan sungai, danau, sudah ada 8 lintas SDP dengan 209 unit kapal di 51 unit dermaga," jelas Cucu Mulyana.
(ndt/hn/um)