Meningkatnya pandemi Virus Covid 19, rupanya tidak menyurutkan bisnis esek-esek di tanah air. Termasuk bisnis premiumnya, yang biasanya dijalankan orang terkenal atau artis di Indonesia.
Di saat kekawatiran orang terpapar virus mematikan saat ini, uang yang berputar di bisnis kesenangan ini, ternyata mampu membuang rasa kekawatiran orang akan terkena Covid 19.
Tambahan anggapan mereka bahwa polisi pasti lengah, karena tengah disibukkan dengan upaya menjaga masyarakat agar patuh terhadap protokol kesehatan. Kondisi itu diyakini para pelaku bisnis porstitusi artis, bahwa saat ini adalah waktu dan momen yang tepat menjalankan usahanya.
Apalagi, banyak usaha lainnya, termasuk penampilan para artis di panggung, televisi atau platform media lainnya, saat ini banyak berkurang, terdampak lesunya ekonomi di masa pandemi ini. Tapi tentu saja, pemikiran para pemain bisnis illegal tersebut salah. Polri tetap waspada, dan terus mengejar para pelaku yang mencoba menjalankan bisnis tersebut.
Terbaru, kasus artis Hana Hanifa yang terciduk di Medan, saat akan menjalankan pekerjaannya sebagai sebagai pekerja seks di sana. Tentu saja apa yang dilakukan Polda Sumut itu patut diapresiasi. Langkah cepat dan tegas, sekaligus mengirim pesan bahwa aktifitas model seperti ini, dilarang di manapun dan kapanpun di Indonesia. Terutama untuk para artis, untuk tidak, mencoba-coba mencari peruntungan di saat mungkin sepi shooting.
Bagi Polri, langkah tegas seperti ini bukan pencitraan atau cari sensasi, apalagi mengalihkan perhatian netizen atas kiprah Polri yang kini tengah disorot, misalnya kasus penyiksaan saksi yang juga sama-sama terjadi di Polda Sumut.
Pemberantasan penyakit masyarakat seperti kasus prostitusi ini tetap penting dan perlu mendapat respon cepat dan tegas untuk memberikan rasa aman dan tentram di masyarakat. Sekaligus untuk menunjukkan siapapun ketika melakukan pelanggaran hukum, pasti akan berhadapan dengan Polri.
Kita dukung sikap tegas dan cepat Polri di setiap kasus, termasuk kasus prostitusi artis.
in
Nasional
