Tribratanews.polri.go.id - Jakarta. Kapolri Jenderal Polisi Listyo Sigit Prabowo mengingatkan peran tenaga kesehatan (nakes) saat meninjau isolasi terpusat orang tanpa gejala (OTG) dan Kelurahan Rorotan di wilayah Cilincing, Jakarta Utara. Peninjauan dilakukan Kapolri bersama Panglima TNI Marsekal Hadi Tjahjanto.
"Pentingnya peran petugas kesehatan untuk melakukan pemilahan terhadap masyarakat yang terpapar virus COVID-19 dalam kategori tidak bergejala dan bergejala," jelas Kapolri Selasa, 22 Juni.
Tidak hanya itu,terang Kapolri , perlu adanya penambahan jumlah nakes yang bertugas di isolasi terpusat OTG Rusun Nagrak, Jakarta Utara.
Menurut Kapolri, penambahan nakes diperlukan apabila Rusun Nagrak difungsikan sebagai tempat isolasi mandiri terpadu.
"Perlu penambahan 10 dokter dan 50 perawat. Lalu sarana untuk masyarakat melakukan isolasi mandiri seperti velbed dan lain-lain sudah terpenuhi," sambung Kapolri.
Usai meninjau Rusun Nagrak, Kapolri, Panglima, dan Menteri Kesehatan Budi Gunadi Sadikin meninjau Posko PPKM Mikro Rorotan, Cilincing, Jakarta Utara.
Ketiganya menekankan soal pentingnya pendampingan para Babinsa, Babinkamtibmas, puskesmas, dan petugas kelurahan dalam penganan masyarakat terdampak COVID-19 di wilayah itu.
"Harapannya perlu ada pendampingan oleh petugas Babinsa dan Babinkabtimas, puskesmas kelurahan, dan petugas kelurahan," ungkap Kapolri.
Selanjutnya rombongan meninjau Posko PPKM Mikro Gandaria Selatan, Cilandak, Jakarta Selatan. Di lokasi itu, Kapolri memberikan pesan agar ada pengawasan ketat oleh pihak setempat terhadap masyarakat yang ketika Lebaran nekat mudik.
"Kelurahan Gandaria termasuk yang angka positif mengalami kenaikan setelah balik dari mudik Lebaran," ujar Kapolri.
Di sisi lain, Kapolri mengapresiasi adanya sinergitas antara Polri, TNI, dan pemerintah daerah di Posko PPKM. Namun, soal data perkembangan COVID-19 di wilayah tersebut masih harus diperbaiki.
"Pola penanganan di PPKM mikro ini sudah bagus adanya koordinasi antara lurah, petugas kesehatan, Babinkamtibmas dan Babinsa. Namun datanya perlu dilegkapi lagi," terang Kapolri.