Tribratanews.polri.go.id - Palembang. Kapolda Sumsel, Irjen. Pol. Drs. Toni Harmanto, M.H., mengatakan, terjadinya antrean BBM di sejumlah SPBU disebabkan banyak masyarakat yang beralih dari Pertamax ke Pertalite atau Dexlite ke Solar.
"Belum lagi sebagian besar SPBU di Sumsel berukuran kecil, sehingga ketika terjadi antrean maka kendaraan bisa sampai keluar hingga ke jalan raya," ujar mantan Kapolda Sumbar, Kamis (6/10/22).
Menurut Kapolda Sumsel, antrean BBM akan berangsur berkurang seiring penambahan kuota dari pemerintah untuk masyarakat. Dirinya sudah meninjau ke lapangan dan tidak menemukan adanya kelangkaan.
"Kita berkomitmen memberantas penimbunan BBM dengan menangkap pelaku dan polisi yang terlibat," tegas Kapolda Sumsel.
Kapolda Sumsel menambahkan, penyaluran BBM bersubsidi harus dilakukan pengawasan. Sejauh ini pihaknya sudah memberikan masukan kepada sejumlah pihak untuk membenahi regulasi penyaluran BBM.
Sementara itu Kepala Badan Pengatur Hilir Minyak Gas (BPH Migas) Erika Retnowati, mengatakan, pihaknya sudah mengantisipasi agar tidak terjadi kelangkaan BBM. Pemerintah bahkan telah menambah kuota BBM bersubsidi jenis Solar dari 15,1 juta kiloliter (KL) menjadi 17,83 juta KL, dan Pertalite ditambah menjadi 23,05 juta KL.
Kepala BPH Migas berharap aparat penegak hukum dapat memastikan fungsi pengawasan dan penyaluran BBM bersubsidi tepat sasaran dan diterima mereka yang berhak.
(sy/hn/um)