Kapolda Papua Ajak Masyarakat Berani Lawan Teroris

7 May 2021 - 10:10 WIB
Tribratanews.polri.go.id - Papua. TNI - Polri target bersihkan 2 wilayah dari KKB Papua, Kapolda Papua ajak masyarakat berani lawan teroris.

Beberapa hari terakhir prajurit TNI dan Polri melakukan penegakan hukum terhadap Kelompok Kriminal Bersenjata di Papua.

Hal ini dilakukan seiring penetapan KKB Papua sebagai organisasi teroris.

TNI dan Polri pun menargetkan pembersihan beberapa wilayah Papua dari kelompok tersebut.

Kapolda Papua Mathius D Fakhiri menegaskan aparat TNI dan Polri akan terus memburu dan mengusir Kelompok Kriminal Bersenjata (KKB) dari wilayah Kabupaten Puncak, Papua.

Aparat akan membersikah seluruhnya wilayah Ilaga dan Kabupaten Puncak bersih dari kelompok itu.

"Kami tetap lakukan penegakan hukum sampai dipastikan wilayah Ilaga dan Kabupaten Puncak seluruhnya bersih dari kelompok-kelompok KKB.

Saya tegaskan bahwa aparat TNI-Polri tidak akan mundur selangkah pun.

Kami akan lakukan penegakan hukum terhadap KKB dalam beberapa waktu ke depan," ujar Irjen Fakhiri di Timika, Selasa (4/5/2021).

Kapolda Papua menegaskan hal itu menyikapi terjadinya aksi pembakaran fasilitas umum seperti gedung sekolah, perumahan guru, gedung lama Puskesmas di Mayuberi, Distrik Ilaga Utara dan juga pengerusakan jalan dan jembatan oleh KKB pada Minggu (2/5/2021) malam.

Orang nomor satu di lingkungan Polda Papua itu menyebut tidak ada korban jiwa dalam sejumlah aksi kekerasan yang dilakukan KKB itu.

Kejadian itu bermula dari laporan Kepala Distrik (Camat) Ilaga yang menelpon Bapak Marinus Labene bahwa pada Minggu malam, 2 Mei 2021 bangunan Sekolah Mayuberi dan dua unit perumahan guru serta bangunan lama Puskesmas Mayuberi dibakar oleh KKB.

"Kuat dugaan bahwa pembakaran fasilitas umum itu karena bangunan-bangunan tersebut digunakan sebagai Poskotis oleh aparat saat penegakan hukum beberapa waktu lalu.

Kami berharap kejadian ini tidak terulang kembali karena bangunan-bangunan itu merupakan fasilitas umum untuk mendukung pelayanan masyarakat di sana," kata Irjen Fakhiri.

Kapolda Papua juga mengajak masyarakat setempat untuk berani melawan KKB atau siapapun yang mengganggu keamanan.

"Masyarakat harus berani melawan orang-orang yang datang mengganggu keamanan di wilayah kampung kita masing-masing," imbaunya.

Kepala Kepolisian Daerah (Kapolda) Papua Inspektur Jenderal Mathius D. Fakhiri menyebut setidaknya ada enam kelompok kriminal bersenjata ( KKB) di Papua yang masih aktif beraksi di Bumi Cenderawasih.

Kapolda menyebut nama yang memimpin kelompok kriminal bersenjata itu, di antaranya Lekagak Telenggen dan Egianus Kogoya.

“Mereka masih aktif melakukan kekerasan bersenjata yang akhirnya menjadi teror bagi masyarakat,” imbuh Fakhiri, Minggu (2/5/2021).

Menurut Inspektur Jenderal Mathius, keenam KKB tersebut tidak beraksi di semua wilayah Papua. Mereka hanya beraksi di beberapa tempat saja.

“Dari kepolisian, dari yang sudah kami petakan, sebenarnya kelompok ini adalah kelompok yang besar, tapi yang aktif ada enam kelompok di Puncak, Intan Jaya dan Nduga," ujar Kapolda.

Irjen Mathius D. Fakhiri pun membeberkan sepak terjang masing-masing kelompok tersebut.

Pada 2021, KKB pimpinan Lekagak Telenggen menjadi kelompok yang paling aktif membuat "aksi kekerasan" di Kabupaten Puncak.

Kemudian KKB Pimpinan Sabinus Waker pada 2020 "sangat meresahkan" di Intan Jaya.

Selain itu, Fakhiri menyebut kelompok baru yang merupakan bagian dari kelompok Lekagak Telenggen yang mulai "aktif melakukan teror"

"Ada kelompok Lekagak Telenggen, Militer Murib, Sabinus Waker, ada kelompok Paniai, ada kelompok Ndugama Egianus Kogoya, dan ada sempalan-sempalan kelompok Lekagak yang sudah muncul," tutur perwira menengah Polri dengan tiga melati dipundaknya tersebut.

Selain enam kelompok tersebut, Fakhiri mengungkapkan sudah ada beberapa KKB yang sudah tidak aktif. Bahkan sudah ada yang telah kembali di tengah masyarakat.

Sementara itu, pentolan KKB Egianus Kogoya meradang gara-gara markasnya diobrak-abrik TNI-Polri.

Kelompok Kriminal Bersenjata atau biasa dikenal KKB di Papua hingga kini masih menjadi momok menakutkan bagi masyarakat Bumi Cendrawasih.

Mereka sering melakukan penyerangan hingga tega bunuh teman satu sukunya sendiri dan hal itu membuat KKB semakin ditakuti warga sipil.

Pasca markasnya yang terletak di Yuguru, Nduga, Papua berhasil di kuasai TNI-Polri dan KKB ditetapkan pemerintah menjadi teroris, membuat Egianus Kogoya merasa geram.

Baru-baru ini pada tanggal 30 April 2021 ia juga kembali memposting di akun Facebook miliknya @Brigjend Egianus Kogeya.

Dipostingan tersebut ia menuliskan kata-kata seolah kembali menantang aparat TNI-Polri yang saat ini masih mencoba menangkap para anggota KKB dalam keadaan hidup ataupun meninggal dunia.

"Terimakasih kolonial indonesia yang sudah kasih nama kami (OPM-TPNPB) sebagai teroris diidalam hukum anda. Tetapi sayang sekali, karena dengan begitu anda pertajam tatik perang gerilya Kami,".

"Satu hal yang kamu harus tahu yaitu Teroris hanya didalam hukummu tetapi dimata Hukum Allah, Alam dan Hukum Internasional tidak demikian. Kau akan kalah ditangan kami karena Kami dilindungi tiga Hukum Besar, Benar dan Adil. Tiga banding satu mana bisa kau menang?,".

"Segalah Perlengkapan Perang adalah Milikmu (indonesia) tetapi Medan Perang adalah Milik Kami (TPNPB-OPM),".

Share this post

Sign in to leave a comment