Tribratanews.polri.go.id - Banjarmasin. Kapolda Kalsel, Irjen. Pol. Andi Rian Ryacudu Djajadi, S.I.K., M.H., memastikan belum ada titik panas (hotspot) yang terdeteksi menyebabkan kebakaran hutan dan lahan (karhutla) di seluruh wilayah provinsi itu.
"Sampai saat ini baik melalui aplikasi Bekantan maupun laporan secara manual oleh anggota di lapangan tidak ada terdeteksi hotspot," ujar Kapolda Kalsel dikutip dari Antaranews.com, Jumat (5/5/23).
Irjen. Pol. Andi Rian Ryacudu mengungkapkan, selama ini yang terdeteksi lewat aplikasi Berantas Kebakaran Hutan dan Lahan (Bekantan) milik Ditreskrimsus Polda Kalsel sebagai titik panas palsu. Misalnya atap seng sebuah bangunan ataupun rumah warga yang terpancar sinar matahari sehingga menimbulkan panas yang terdeteksi seperti hotspot.
Baca Juga: Kapolri: TNI-Polri Menjadi Kunci Suksesnya Pengamanan KTT ASEAN ke-42
"Seperti kita ketahui meski cuaca begitu terasa panas pada siang hari, namun terkadang masih ada turun hujan makanya turut meredam hotspot," tuturnya.
Kendati demikian, Irjen. Pol. Andi Rian menegaskan pihaknya siap menghadapi karhutla jika sampai terjadi dengan kesiapsiagaan personel dan segala peralatan pendukung. Bahkan Polda Kalsel mengoperasikan pesawat tanpa awak (UAV) atau "drone" canggih untuk memonitor karhutla yang diawali upaya pendeteksian titik panas pada satu lokasi kemudian dilakukan pengecekan secara cepat dan tepat.
Drone berbentuk miniatur pesawat terbang dengan panjang sekitar satu meter dan lebar sayap dua meter itu dioperasikan Direktorat Sabhara yang bisa terbang dengan jarak mencapai 50 kilometer.
Sebagaimana prediksi BMKG tahun ini, diperkirakan lebih panas dibandingkan beberapa tahun sebelumnya, makanya potensi ancaman karhutla harus diwaspadai sejak dini.
(sy/hn/um)