Tribratanews.polri.go.id - Jakarta. Kabaharkam Polri Komjen. Pol. Fadil Imran menyoroti gangguan pemilu yang berada di dunia siber.
Menurutnya gangguan di dunia siber tidak dapat dipandang sebelah mata. Hal itu, ungkap Kabaharkam, berpotensi menjadi alat propaganda dan penyebaran informasi palsu terkait Pemilu kepada masyarakat.
Baca Juga: Dihadapan Komisi III, Kabaharkam Jamin Netralitas Polri Pada Pemilu 2024
Ditegaskan Kabaharkam, potensi gangguan pemilu lainnya sudah dipetakan dan dilakukan beberapa upaya-upaya pencegahan. Salah satu upaya pencegahan itu sendiri, melalui Operasi Nusantara Cooling System.
"Operasi Nusantara Cooling System juga dilakukan oleh Polri sebagai upaya untuk menyukseskan operasi Mantap Brata yang dikepalai oleh Wakabareskrim Polri dengan mengedepankan untuk mencegah polarisasi dan menjamin penyelenggaraan pemilu agar suasana pemilu tetap aman, damai dan sejuk khususnya di ruang siber, di mana sering terjadi disinformasi propaganda dan black campaign," ungkap Kabaharkam dama rapat kerja bersama Komisi III DPR RI, di Kompleks Senayan, Rabu (15/11/23).
Dalam pengamanan pemilu, Polri mengerahkan dua pertiga personel. Kemudian, operasi khusus Mantap Brata telah digelar untuk pengamanan hingga proses sengketa pemilu dinyatakan selesai.
ay/pr/nm