IMF Rekomendasikan Cara Bertahan Lewati Tantangan Global

6 September 2023 - 10:16 WIB
Foto: Media Center KTT ASEAN

Tribratanews.polri.go.id - Jakarta. Direktur Pelaksana dari International Monetary Fund (IMF), Kristalina Georgieva, merekomendasikan tiga langkah utama bagi negara-negara anggota ASEAN untuk bisa bertahan melewati tantangan ekonomi yang kompleks saat ini. Salah satu tantangan yang dihadapi adalah tekanan inflasi dan pengetatan likuiditas.

Ia mengatakan, tak dipungkiri negara-negara ASEAN cukup terpengaruh oleh pandemi COVID-19, terutama dalam hal pertumbuhan ekonominya.

"ASEAN cukup terpengaruh karena sebelum pandemi diproyeksikan tumbuh begitu kuat dan pertumbuhan ini telah turun separuhnya. Akibatnya adalah hilangnya output potensial sebesar delapan persen. Jadi, ini adalah konsekuensi signifikan dari apa yang telah kita alami," jelasnya dalam ASEAN-Indo-Pacific-Forum (AIPF) di Hotel Mulia, Jakarta, Selasa (5/9/23).

Menurutnya, ASEAN juga telah mengalami gangguan dalam rantai pasok akibat pandemi dan perang di Ukraina. Gangguan tersebut telah menyebabkan lebih banyak tekanan, krisis, dan inflasi di sebagian besar ekonomi maju dan pasar berkembang, termasuk negara-negara anggota ASEAN.

Direktur IMF mengatakan, tingkat suku bunga diperkirakan akan tetap tinggi hingga 2024/2025. Dampaknya pun akan dirasakan pada ASEAN, salah satunya dalam kekuatan mata uang. Oleh karena itu, ia menekankan agar ASEAN harus terus tumbuh dinamis untuk bertahan dalam menghadapi tantangan ekonomi global saat ini.

Baca Juga:  BRI Paparkan Cara Gandeng UMKM Dalam AIPF

"Pertumbuhan ASEAN adalah titik terang dalam cakrawala yang agak suram. Pertumbuhan global tahun ini mencapai 3 persen, dan ASEAN telah mencapai pertumbuhan sebesar 4,6 persen yang akan berlanjut hingga tahun depan. Menjaga momentum pertumbuhan sangat penting,” ujarnya.

Untuk menghadapinya, ia menyarankan negara-negara anggota ASEAN untuk menjaga stabilitas makroekonomi dan keuangan untuk memastikan kepercayaan konsumen dan investor.

“Kepercayaan ini telah membantu Anda sebelum pandemi, dan harus tetap seperti itu," ungkapnya.

Kemudian, agar pemerintah ASEAN lebih banyak berinvestasi dalam bidang pendidikan dan keterampilan, mengingat di masa depan akan ada artificial intelligence. Oleh karenanya, keterampilan di luar artificial intelligence harus dimiliki dalam waktu dekat.

Selanjutnya ia juga menyarankan negara-negara anggota ASEAN untuk berinvestasi dalam digital connectivity dan green economy. Tidak ada masa depan tanpa investasi dalam bentuk tersebut.

(ay/hn/nm)

Share this post

Sign in to leave a comment