Tribratanews.polri.go.id - Jakarta. Kepala Badan Pangan Nasional Indonesia, H. Arief Prasetyo Adi, S.T., M.T., Ph.D., menekankan bahwa pentingnya mendorong produksi pangan lokal di tengah krisis global. Langkah ini merupakan kesempatan besar bagi Indonesia untuk memperkuat produksi dalam negeri dan hilirisasi produk pertanian.
Bapanas bersama kementerian terkait telah mengambil langkah-langkah untuk menjaga ketersediaan pangan. Hal itu seperti tercantum pada Peraturan Presiden (Perpres) Nomor 125 yang meningkatkan cadangan pangan nasional.
“Kita harus optimalkan dan dorong produksi dalam negeri untuk mencapai kemandirian pangan. Ini saatnya mandiri dalam hal pangan, setiap tiga bulan ada review neraca komoditas dengan Menko Perekonomian," ujarnya, dilansir dari laman RRI, Rabu (9/10/24).
Dalam keterangannya ia menyebut perubahan iklim akan berdampak pada pangan global sehingga produksi akan menurun. Terutama dalam mencegah hal ini, pihaknya telah menyiapkan berbagai antisipasi agar produksi tetap stabil.
Baca Juga: Disangka Sehat, Ahli Menemukan 3 Minuman Ini Dapat Tingkatkan Risiko Stroke
Selanjutnya ia mengatakan dalam mendorong produksi lokal, pemerintah kemudian bekerja sama dengan berbagai pihak untuk memastikan harga yang baik bagi petani. Langkah hilirisasi ini dinilai jadi fokus utama untuk memastikan harga produk pertanian tetap stabil dan menguntungkan bagi petani.
"Kita menyiapkan Bulog untuk menyerap hasil panen petani. Jangan sampai harga gabah jatuh di bawah Rp6.000 per kilogram, petani harus dimuliakan," jelasnya.
Sebagai informasi, diketahui, pemerintah terus mendorong agar Indonesia tidak hanya mampu memenuhi kebutuhan domestik, namun menjadi pemain penting di pasar internasional. Utamanya dalam meningkatkan ketahanan pangan, peningkatan nilai tambah produk melalui hilirisasi yang dilakukan di dalam negeri.
(ab/pr/nm)