Deteksi Kemungkinan Lokasi Desa Terisolir, Polri Gunakan Helikopter dan Drone

27 November 2022 - 09:46 WIB
Foto: klikwarta

Tribratanews.polri.go.id - Cianjur. Brimob Polri mengerahkan tim drone Bid TIK dalam rangka mendeteksi sekaligus mencari kemungkinan lokasi pengungsian warga yang daerahnya masih terisolir akibat gempa Cianjur beberapa waktu lalu. Koordinator Tim SAR Vertical Rescue Satlat Korps Brimob, Kombes Pol. Rantau Isnur Eka, S.I.K., M.M., M.H., M.Han., menjelaskan bahwa timsus tersebut sudah dibekali sejumlah drone yang digunakan untuk mencari dan mendeteksi kemungkinan lokasi pengungsian warga yang belum bisa ditembus kendaraan roda dua dan roda empat.

Ia juga menjelaskan bahwa apabila tim itu menemukan lokasi pengungsian warga, tim bakal langsung melaporkan ke posko Brimob atau Posko Induk Polda Jawa Barat untuk ditindaklanjuti dengan cara penyelamatan warga.

Baca Juga: Tim K9 SAR Ditpolsatwa Polri Lanjutkan Pencarian Korban Tertimbun Longsor Akibat Gempa Cianjur

"Jadi kami mengirim tim kecil ini menggunakan alat transportasi helikopter dari Polairud di mana tim drone Brimob tersebut juga telah membawa perlengkapan drone untuk mencari kemungkinan adanya shelter-shelter warga," jelas Kombes. Pol. Rantau, Sabtu (26/11/2022).

Mantan Dansat Brimob Polda Kalbar itu optimis bahwa tim tersebut bisa memberikan berbagai informasi yang lebih akurat dalam proses pencarian. Pasalnya, penggunaan helikopter dan drone bisa lebih efisien dan efektif dalam mencari shelter warga.

Adapun data dari laporan yang diterima Tim SAR Satlat Brimob, dari 37 lokasi terisolir hingga hari ini tersisa tiga lokasi, yaitu Kampung Kadu Gede, Pasir Manggu, dan Pasar Tunagan. Menurutnya, tim drone tersebut bakal terus mencari lokasi pengungsian warga terisolir selama satu minggu ke depan yang difasilitasi oleh Polairud.

"Kita sudah membawa bekal untuk 6 hari perjalanan," jelasnya lebih lanjut.

Selain itu, Ia juga bakal mencari informasi tentang desa yang terisolir tersebut baik melalui informasi lisan warga setempat maupun informasi yang beredar di media massa dan media sosial.

"Nah, nanti media itu bakal kita saring lagi semua informasinya," tutupnya.

(my/hn/um)

Share this post

Sign in to leave a comment