Tribratanews.polri.go.id - Bali. Presiden Joko Widodo (Jokowi) menyambut hangat kedatangan Presiden Micronesia Wesley W. Simina, Perdana Menteri Niue Dalton Emani Makamau Tagelagi, Perdana Menteri São Tomé and Príncipe Partice Emery Trovoad, Perdana Menteri Timor-Leste Xanana Gusmao, serta Perdana Menteri Tuvalu Kausea Natano.
Para kepala negara tersebut hadir dalam Konferensi Tingkat Tinggi (KTT) Negera-Negara Pulau dan Kepulauan atau Archipelagic and Island States (AIS) Forum 2023, di BNDCC, Nusa Dua, Kabupaten Badung, Provinsi Bali, Rabu (11/10/23).
Selain level kepala negara, Presiden juga menerima Wakil Perdana Menteri Fiji, Manoa Seru Nakausabaria Kamikamica dan Wakil Perdana Menteri Tonga, Samiu Kuita Vaipulu.
Posisi Presiden Jokowi saat menunggu dan menyambut para tamu negara didesain layaknya ombak biru. Desain ruang KTT pun didominasi nuansa laut.
Baca Juga: Indonesia Suguhkan ‘Cultural Experience’ dalam KTT AIS Forum
Menurut Arsitek dan Interior Desainer KTT AIS Forum 2023 Rubi Roesli, bangunan unik itu adalah laksana ombak bergradasi biru yang terbentuk dari repetisi bilah-bilah yang membesar. Pola bilah ini didesain dengan metoda desain komputasi agar bentuknya lebih presisi.
Nuansa kejutan juga hadir di lobi, saat para tamu negara disambut suasana laut yang tersuguh di dinding hingga mencapai langit-langit, lewat video animasi. Kesannya megah sekaligus tenang. Suasana semakin hidup berkat suara air dan laut, sungguh membuat tamu seolah berada di dunia bawah laut.
“Desain dengan tema laut beserta biotanya dimulai dari area penyambutan,” ujar Interior Desainer KTT AIS Forum, saat dihubungi Tim Komunikasi dan Media KTT AIS Forum, Rabu (11/10/23).
Untuk ruang sidang, ia mendesain meja pertemuan berbentuk melingkar. Komposisi meja tersebut dipilih karena suasana menimbulkan kesan diskusi yang mengalir. Di lingkaran sisi dalam, dibangun komposisi dari bilah-bilah akrilik transparan dan bias lampu warna biru. Lagi-lagi mengingatkan hadirin pada gelombang air. Komposisi tersebut mengelilingi logo AIS Forum.
Desain ruang konferensi tersebut akan menimbulkan rasa nyaman bagi peserta sidang. Tentu saja, ruang sidang yang nyaman akan mendorong semangat menghasilkan keputusan yang bermanfaat bagi masyarakat.
(ta/hn/nm)