Tribratanews.polri.go.id - Batanghari. Cahaya harapan pendidikan mulai menyapa komunitas Suku Anak Dalam (SAD) di RT 11 Johor Baru, Desa Bungku, Kecamatan Bajubang. Di balik upaya tersebut, hadir sosok inspiratif: Bripda Nia Kurnia, Banit Binmas Polsek Bajubang, yang dengan sabar dan tekun mengajar anak-anak SAD mengenal huruf, angka, dan mimpi.
Pada Sabtu siang, Bripda Nia kembali menyambangi lokasi pembinaan literasi dengan membawa papan tulis portabel dan spidol warna-warni. Di bawah rindangnya pepohonan dan beralaskan tikar sederhana, proses belajar berlangsung hangat dan penuh semangat. Momen haru terjadi ketika beberapa anak untuk pertama kalinya berhasil menulis nama mereka sendiri.
“Hari ini saya diajari huruf A, I, N... bisa tulis nama sendiri,” ujar Inah (7), salah satu anak SAD, sambil tersenyum malu-malu namun bangga.
Bripda Nia menegaskan bahwa kehadirannya bukan sekadar mengajar, melainkan menyampaikan pesan bahwa setiap anak, di mana pun berada, memiliki hak untuk belajar dan meraih masa depan.
“Saya tidak datang untuk sekadar mengajar, tapi membuka pintu harapan. Bahwa mereka juga punya hak untuk belajar, bermimpi, dan punya masa depan,” ujarnya penuh ketulusan.
Kegiatan ini merupakan bagian dari program pembinaan komunitas adat terpencil yang digagas Polsek Bajubang di bawah kepemimpinan Kapolsek IPTU Al Zoeby Erbakan, S.Tr.K., M.H. Ia menyampaikan bahwa tugas Polri tidak hanya sebatas menjaga keamanan, namun juga hadir sebagai penggerak kemajuan sosial di wilayah binaan.
“Kami berkomitmen hadir di tengah masyarakat, siapa pun mereka. Pendidikan adalah investasi terbaik, dan Polri akan terus mendorong terciptanya akses belajar untuk seluruh warga, termasuk komunitas adat,” tegas IPTU Al Zoeby.
Kegiatan pembinaan berlangsung hingga pukul 13.00 WIB dalam suasana aman, akrab, dan penuh semangat belajar. Ke depan, Polsek Bajubang berencana menggandeng pihak desa dan dinas pendidikan agar inisiatif ini dapat berjalan secara berkelanjutan, membuka lembaran baru pendidikan bagi generasi SAD.
(pt/hn/rs)