tribratanews.polri.go.id - Pakaian adat Sulawesi Selatan memiliki ciri khas dan karakteristik yang berbeda-beda. Corak dan motifnya menunjukkan identitas budaya dari kelompok masyarakat berdasarkan suku yang ada di Sulsel.
Setidaknya ada 3 suku besar yang ada di Sulawesi Selatan, mulai dari Makassar, Bugis, hingga Toraja. Sampai saat ini mereka masih melestarikan pakaian peninggalan leluhurnya. Berbagai macam baju adat Sulawesi Selatan itu pun punya sejarahnya masing-masing. Minggu (24/4/22).
Masyarakat Sulsel biasanya mengenakan baju adat Sulawesi Selatan dalam acara-acara tertentu. Terkhusus dalam acara resmi seperti upacara budaya hingga acara pernikahan.
Berikut jenis-jenis pakaian adat Sulawesi Selatan yang masih sering digunakan masyarakat:
1. Baju Adat Sulawesi Selatan Baju Bodo
Baju Bodo sudah ada sejak zaman dahulu. Bahkan Baju Bodo menjadi salah satu baju adat tertua di Indonesia. Baju ini merupakan pakaian adat Sulawesi Selatan asli dari masyarakat suku Bugis.
Dalam perjalanannya Baju Bodo mengalami beberapa penyesuaian. Pada awal muncul baju ini menggunakan kain transparan. Namun bertransformasi menggunakan jenis kain yang lebih tebal setelah masuknya agama Islam.
Pakaian adat Sulawesi Selatan Baju Bodo diperuntukkan bagi kaum wanita dengan desain yang unik. Bentuknya seperti segi empat dan berlengan pendek. Warnanya juga beragam dengan maksud menjadi simbol usia dan status bagi pemakainya.
Warna jingga melambangkan pemakai Baju Bodo ialah anak perempuan berusia sekitar 10 tahun. Sedangkan warna merah melambangkan pemakainya berusia sekitar 17 tahun.
Selanjutnya warna putih melambangkan pemakainya berasal dari kalangan dukun dan pembantu, warna ungu melambangkan pemakainya adalah seorang janda, dan warna hijau melambangkan pemakainya berasal dari kalangan bangsawan.
Penggunaan baju adat ini biasanya dipasangkan dengan sarung motif kotak-kotak untuk bagian bawahnya. Sarung dipakai dengan cara digulung menggunakan tangan sebelah kiri.
2. Baju Adat Sulawesi Selatan Seppa Tallung
Seppa Tallung adalah pakaian adat Sulawesi Selatan yang berasal dari suku Toraja. Ciri khas busana ini mempunyai ukuran yang panjang hingga menyentuh pada bagian lutut dan diperuntukkan khusus untuk pria.
Banyak keunikan yang ada pada baju adat ini, terutama dari warna dan aksesoris khas suku Toraja. Biasanya dipakai bersama dengan aksesoris seperti kandure, gayang, dan lipa.
Kandure adalah dekorasi manik-manik yang dipasang di dada, ikat kepala, dan ikat pinggang. Kemudian Gayang yaitu senjata berupa parang yang dipakai sebagai aksesoris yang diselipkan di bawah sarung. Selanjutnya Lipa' yaitu sarung sutra dengan motif beragam.
Pakaian adat Sulawesi Selatan ini pun sudah mulai dimodifikasi dan sempat menjadi perhatian dunia karena dikenakan di ajang internasional Manhunt International 2011. Ada tambahan sayap dan tanduk.
3. Baju Pokko
Pakaian adat Sulawesi Selatan Baju Pokko juga berasal dari suku Toraja. Namun pakaian adat Sulawesi Selatan yang satu ini diperuntukkan khusus untuk wanita. Ciri khas pada Baju Pokko salah satunya ada pada warna yang mencolok seperti kuning, merah, dan putih.
Penggunaan Baju Pokko juga biasanya ditambahkan sejumlah aksesoris khas Toraja seperti perhiasan atau manik-manik yang diletakkan pada bagian dada. Selain itu juga ada tambahan gelang dan ikat kepala yang disebut Kandure.
Baju adat ini umumnya digunakan saat menghadiri acara-acara resmi seperti pernikahan, pesta kematian, atau pertunjukan seni. Untuk acara tidak resmi biasanya perempuan Toraja menggunakannya tanpa Kandure.
4. Baju Labbu
Pakaian adat Sulawesi Selatan yang satu ini dinamai Baju Labbu. Dahulu baju ini hanya digunakan oleh wanita kaum bangsawan yang berada di Kerajaan Luwu. Namun kini sudah bisa digunakan kaum wanita dari kalangan manapun.
Keunikan dari Baju adat Sulawesi Selatan Labbu adalah bentuk desainnya. Lengan baju dibuat panjang dan sedikit ketat. Baju ini biasanya dipasangkan dengan Lipa' Sabbe dan berbagai macam aksesoris khas Bugis Luwu.
Seiring perkembangan zaman Baju Labbu sudah sering digunakan pada acara-acara adat maupun formal. Tak jarang juga mulai mengkreasikannya dengan sentuhan modern.
5. Baju Adat Sulawesi Selatan Baju Tutu
Baju Tutu juga merupakan salah satu pakaian adat Sulawesi Selatan khas suku Bugis. Busana ini terdiri dari jas yang disebut jas tutu yang disandingkan dengan celana dan kain sarung atau lipa gurusuk.
Sedangkan untuk hiasan kepala, para kaum pria biasanya menggunakan songkok recca khas Bugis. Songkok ini terdapat motif pada bagian pinggir dengan warna emas.
Baju tutu ini mempunyai lengan yang panjang dengan kerah yang dihiasi kancing dari emas atau perak. Sedangkan sarung atau kain lipa digunakan dengan warna mencolok seperti merah dan hijau.
Dulunya pakaian adat Sulawesi Selatan Tutu hanya sering dikenakan dalam acara-acara pernikahan. Namun seiring perkembangan zaman Baju Tutu sudah lebih bebas digunakan, seperti pada upacara adat atau penyambutan tamu.
6. Baju Adat Sulawesi Selatan untuk Pengantin
Sulawesi Selatan juga punya baju adat khusus untuk para pengantin. Pada umumnya mempelai pria akan menggunakan model pakaian yang menyesuaikan dengan gaun dari wanitanya.
Pengantin wanita biasanya menggunakan Baju Bodo, namun dengan tambahan aksesoris mulai dari kepala sampai pergelangan tangan.
Pemberian aksesoris seperti mahkota kepala, kalung berantai, gelang keroncong, dan perhiasan dimaksudkan agar lebih elegan dan tampil meriah.
Berikut Ciri Khas dan Karakteristik Baju Adat Sulawesi Selatan
24 April 2022 - 20:03
WIB
in
Nasional
Sign in to leave a comment