Tribratanews.polri.go.id - Jakarta. Kemenhub menyebutkan bahwa sebanyak tiga bandara yang belum dapat beroperasi akibat erupsi Gunung Lewotobi Laki-Laki. Pasalnya, abu vulkani Gunung Lewotobi Laki-Laki, Flores, Nusa Tenggara Timur (NTT) masih menyebar dan membatasi ruang gerak pesawat di udara.
“Hingga hari ini, sejumlah bandara dan penerbangan di sekitar wilayah erupsi Gunung Lewotobi masih terbatas. Bandara H Hasan Aroeboesman Ende, serta Bandara Frans Seda Maumere belum dapat beroperasi saat ini,” ujar, Kepala Biro Komunikasi dan Informasi Publik Kemenhub, Budi Rahardjo, dilansir dari laman RRI, Jumat (15/11/24).
Dalam kesempatannya ia menyampaikan, terdapat sembilan Bandara yang sudah beroperasi usai dilakukan penutupan sementara akibat erupsi Gunung Lewotobi. Yakni Bandara Sultan Muhammad Kaharuddin Sumbawa, Sultan Muhammad Salahuddin Bima, Komodo Labuan Bajo, Soa Bajawa, Gewayantana Larantuka, Wunopito Lembata.
“Lalu ada Bandara Lede Kalumbang Tambolaka, Bandara Waingapu, serta Bandara Tardamu Sabu. Meski sejumlah bandara sudah kembali beroperasi, beberapa maskapai masih membatalkan layanan penerbangan dengan alasan keselamatan,” ujarnya.
Sementara itu, ia mengatakan layanan penerbangan di Bandara I Gusti Ngurah Rai dan Bandara Lombok mulai berlangsung normal. Setelah sebelumnya sejumlah layanan penerbangan dari beberapa maskapai mengalami penundaan dan pembatalan.
"Masyarakat harus selalu memperhatikan status penerbangan karena operasional bandara masih menyesuaikan situasi abu vulkanik. Pasalnya situasi abu vulkanik ini bisa berubah sewaktu-waktu," tutupnya.
(fa/pr/nm)