Tribratanews.polri.go.id - Jakarta. Badan Pangan Nasional (Bapanas) mengajak generasi muda untuk menumbuhkan perilaku stop boros pangan dengan mendorong kebiasaan konsumsi yang lebih bijak demi ketahanan pangan yang berkelanjutan.
"Stop boros pangan harus dijadikan budaya dan itu dimulai semenjak dini, peran millenial sangat penting dalam mendorong dan menumbuhkan kesadaran perilaku stop boros pangan untuk mencegah sisa pangan," tegas Deputi Kerawanan Pangan dan Gizi Bapanas Nyoto Suwignyo dalam keterangan tertulis, Senin (29/7/24).
Baca Juga: Rapat Perdana di Ibu Kota IKN oleh Bapak Presiden Joko Widodo dengan OIKN dan Forkopimda
Sosialisasi Gerakan Selamatkan Pangan (GSP) melalui kegiatan Stop Boros Pangan dilakukan Bapanas sebagai upaya pencegahan food waste (sisa pangan) serta perubahan perilaku masyarakat. Bapanas tengah menggencarkan sosialisasi stop boros pangan melalui tulisan, konten video kreasi, hingga inovasi pengolahan pangan berlebih menjadi varian menu baru sebagai upaya menarik anak-anak muda untuk bisa bergerak mendukung upaya itu.
"Kolaborasi dengan berbagai stakeholder adalah kunci utama dalam menyelesaikan masalah pangan dan gizi dan peran generasi muda sangat penting di dalam upaya pencegahan sisa pangan," ujar Deputi Nyoto.
Sebelumnya, Kepala Bapanas Arief Prasetyo Adi juga telah mengajak seluruh masyarakat untuk tidak membuang-buang makanan.
"Mari kita membiasakan untuk tidak membuang-buang makanan yang ada di meja makan, kosongkan piring dan habiskan makanan yang ada," ajak Kepala Bapanas.
Menurut Badan Perencanaan Pembangunan Nasional Republik Indonesia/Bappenas, Sisa dan Susut Pangan (SSP) terbesar di Indonesia terjadi di sub-sektor tanaman pangan terutama padi, diikuti oleh hortikultura (sayur dan buah-buahan).
(ndt/hn/nm)