Berdasarkan catatan Ikatan Dokter Indonesia (IDI) dinyatakan 100 orang dokter gugur akibat tertular covid-19. Sementara Persatuan Perawat Nasional Indonesia (PPNI) juga melaporkan hingga akhir Agustus ini sudah 66 orang perawat dilaporkan meninggal dunia lantaran tertular covid-19.
PPNI juga mencatat setidaknya 59 perawat terkonfirmasi Covid-19. Ada 6 perawat dalam pengawasan (PDP), yang akhirnya dideteksi negatif, dan 5 perawat masih dalam proses investigasi.
Kabar duka dari IDI dan PPNI tentu saja menjadi warning bagi semua pihak terutama pemerintah untuk memberikan perlindungan kepada para medis. Karena kehadiran mereka sangat dibutuhkan saat pandemi belum berakhir ini.
Sementara para medis berhadapan dengan para pasien sehari-hari, yang tentunya kalau tidak waspada dan hati-hati bisa beresiko pada kesehahatan mereka.
Dengan gugurnya 100 dokter dan 66 perawat itu tentunya harus menjadi perhatian semua pihak. Penambahan tenaga baru para medis cukup mendesak. Apa lagi hingga saat ini jumlah orang terkonfirmasi positif covid belum juga menurun. Oleh karena itu penambahan tenaga medis baru sangat mendesak.
Polri melalui Lemdiklat Polri telah merekrut para lulusan SMK perawat/bidan dan lulusan Akademi perawat (D3) untuk digembleng selama 4 bulan di pendidikan Lemdiklat Polri.
Hasilnya Lemdiklat Polri telah melantik sebanyak 125 orang bintara perawat, Senin (31/8) kemarin.
Pelantikan 125 perawat sangat tepat di saat Indonesia sudah kehilangan banyak tenaga medis selama pandemi ini.
Ratusan bintara lulusan SMK Perawat dan alumni Akademi Perawat bakal ditugaskan di seluruh rumah sakit Bhayangkara Polri.
Kepala Lemdiklat Polri Komjen Arief Sulistyanto mengatakan, ini merupakan langkah kebijakan Polri untuk menambah jumlah tenaga paramedis, khususnya untuk menanggulangi Covid-19.
Paramedis lulusan Lemdiklat Polri tentu saja sudah memiliki kemampuan dan kompetensi perawat dan bidan.
Selain itu dijelaskan Komjen Arief, 125 orang bintara itu dibekali pelatihan penanganan Covid-19.
Dari 125 dintara lulusan pendidikan Lemdiklat Polri itu terdiri dari 76 pria dan 49 wanita. Dari 49 bintara wanita itu, 20 bintara sebagai bidan dan 29 bintara sebagai perawat.
Sebanyak 125 tenaga paramedis yang dilantik merupakan penambahan tenaga paramedis sebagai komitmen Polri untuk menanggulangi kukurangan paramedis yang sudah banyak gugur akibat tertular covid-19.
Oleh karena itu, Komjen Arief mengingatkan kepada para bintara paramedis itu agar mereka memahami, menghayati dan mentaati sumpah sebagai anggota Polri.
125 bintara paramedis lulusan Lemdiklat ini juga merupakan wujud komitmen Polri ikut penanggulangan pandemi covid-19. Selamat bertugas bintara paramedis.
(TA)