Waspada Polusi Udara Terhadap Penyakit Hipertensi

3 October 2023 - 11:00 WIB
Foto: CNBC

Tribratanews.polri.go.id - Jakarta. Perkembangan zaman menimbulkan peningkatan aktivitas industri dan transportasi. Hal ini memicu timbulnya pencemaran udara (polusi udara) yang berdampak pada kesehatan, terutama di wilayah industri dan kota-kota besar, Senin (2/10/23).

Pencemaran udara memiliki dampak terhadap kesehatan di antaranya adalah gangguan saluran pernafasan, penyakit jantung, kanker berbagai organ tubuh, gangguan reproduksi dan hipertensi (tekanan darah tinggi). 

Dilansir dari kemkes, beberapa jenis pencemaran udara yang paling sering ditemukan adalah Karbon Monoksida (CO), Nitrogen Oksida (NO2), Sulfur Oksida (SOx), Photochemical Oksida dan Partikel.

Dampak Pencemaran udara dapat terjadi dimana-mana misalnya di dalam rumah, sekolah dan kantor. Pencemaran ini disebut pencemaran dalam ruangan (indoor pollution). 

Sementara itu pencemaran di luar ruangan (outdoor pollution) berasal dari emisi kendaraan bermotor, industri, perkapalan dan proses alami oleh makhluk hidup. 

Baca Juga:  Waspada, Ini 4 Kebiasaan Setelah Makan yang Bisa Buat Berat Badan Naik

Sumber pencemaran udara dapat diklasifikasikan menjadi sumber diam dan sumber bergerak.  Sumber diam terdiri dari industri, pembangkit listrik dan rumah tangga. Sedangkan sumber bergerak adalah aktivitas kendaraan bermotor dan transportasi laut.

Prevalensi hipertensi meningkat di seluruh dunia, demikian juga di Indonesia yang merupakan negara berkembang, hipertensi masih merupakan tantangan besar dan masalah utama kesehatan yang sering ditemukan pada pelayanan Primer Kesehatan. 

Hasil Riset Kesehatan (Riskesdas 2013) menunjukkan bahwa prevalensi hipertensi sekitar 26,5%.  Berarti sekitar 3 dari 10 orang Indonesia menderita hipertensi.

Gejala hipertensi sendiri sering tidak jelas dan tidak diketahui pasiennya, sehingga sering ditemukan dan terdiagnosa pada stadium lanjut, padahal hipertensi merupakan faktor risiko utama terjadinya kerusakan organ ginjal, jantung dan otak bila tidak terdeteksi lebih dini dan mendapat obat yang memadai. 

Keberhasilan pengendalian hipertensi akan menurunkan pula kejadian stroke, penyakit jantung dan ginjal. Hipertensi yang dikendalikan akan mengurangi beban ekonomi dan sosial bagi keluarga, masyarakat dan pemerintah.

(fa/hn/nm)

Share this post

Sign in to leave a comment