Tribratanews.polri.go.id - Jakarta. Viral video di media sosial TikTok yang menyebut konsumsi vitamin D3 dapat membantu menurunkan berat badan. Video tersebut menuai beragam komentar dari warganet.
"Di umur berapa kalian tahu kalau konsumsi vitamin D3 itu sangat membantu penurunan berat badan? Ini testimoni jujur ya selama gua program penurunan berat badan, selain intermittent fasting, jalan 10 ribu langkah sehari, kalori defisit," ujar sang pengunggah dalam akun TikToknya @shexxxxxx, Senin (3/2/25).
Akan tetapi, pengunggah akun video tersebut mengklaim vitamin D3 yang dikonsumsi bukan sebagai obat penurunan berat badan, melainkan vitamin dan suplemen yang berfungsi untuk membantu menurunkan berat badan.
"Kalau kamu harap konsumsi vitamin D3, kamu langsung kurus, nggak kayak gitu. Kamu harus tetap olahraga, kamu harus tetap intermittent fasting, kamu harus tetap defisit kalori," jelasnya.
Dokter spesialis gizi, Johanes C Chandrawinata, SpGK, mengatakan banyak penelitian yang menunjukkan bahwa IMT(indeks massa tubuh) dan kadar lemak tubuh yang tinggi dihubungkan dengan kadar vitamin D darah yang lebih rendah. Mengapa demikian?
"Ada pendapat yang mengatakan mungkin pengidap obesitas cenderung kurang asupan makanan kaya vitamin D. Ada pula yang menunjukkan perbedaan perilaku pengidap obesitas jarang terpapar matahari dan kemampuan konversi vitamin D oleh sinar matahari di kulit kurang," terangnya.
"Lagi pula ada beberapa enzim yang diperlukan untuk mengubah vitamin D menjadi bentuk aktifnya mungkin lebih rendah pada pengidap obesitas," imbuhnya.
Namun, penelitian tahun 2012 mengemukakan bahwa bila kadar vitamin D pengidap obesitas disesuaikan dengan ukuran tubuh, maka tidak terdapat perbedaan kadar vitamin D antara pengidap obesitas dan mereka yang memiliki berat badan normal.
Dr. Johanes mengatakan, pengidap obesitas yang turun berat badannya, kemungkinan akan mengalami kenaikan kadar vitamin D di dalam darah, sesuai dengan besarnya penurunan berat badan.
"Kadar vitamin D darah sedikitnya 20 ng/ml (50nmol/L) dianggap cukup untuk menjaga kekuatan tulang dan kesehatan secara keseluruhan," tuturnya.
Tak hanya itu, ia juga mengemukakan ada penelitian pada 218 pengidap obesitas dan overweight selama 1 tahun dan semuanya menjalani diet defisit kalori dan olahraga. Setengah peserta diberikan suplemen vitamin D, dan yang lainnya diberikan plasebo.
Pada akhir penelitian ternyata mereka yang diberikan suplemen vitamin D turun berat badan lebih banyak rata-rata 3,2 kg lebih daripada yang diberikan plasebo.
"Ada beberapa teori yg mencoba menjelaskan efek vitamin D terhadap penurunan berat badan. Beberapa penelitian menunjukkan vitamin D mungkin berpotensi mengurangi pembentukan sel lemak baru di dalam tubuh. Vitamin D juga dapat menekan penyimpanan sel lemak sehingga mengurangi akumulasi lemak," jelasnya.
Di sisi lain, ia menjelaskan hanya dengan diet defisit kalori yang disertai jalan 10 ribu langkah per hari sudah pasti bisa membantu menurunkan berat badan.
(sy/hn/nm)
Vitamin D3 Digadang Dapat Turunkan BB, Ini Kata Dokter
6 February 2025 - 06:45
WIB
Droptime
in
Kesehatan
Sign in to leave a comment