Tribratanews.polri.go.id - Jakarta. Jepang, masyarakatnya dikenal memiliki hidup yang berkualitas, sehingga memiliki umur panjang dan diiringi kebahagiaan. Salah satu teknik hidup berkualitas tersebut bernama Yutori.
Melansir dari Times of India, Selasa (22/4/25), Yutori merupakan cara hidup "lambat dan tenang". Filosofi Jepang ini mengajak seseorang untuk menikmati setiap hembusan napas.
Mereka yang menerapkan prinsip Yutori akan memiliki ruang kosong di sela-sela rutinitas harian. Ruang 'pemberhentian' ini dapat mengurangi stres, menciptakan kesehatan emosional, dan berkontribusi pada umur panjang.
Konsep Yutori awalnya dikenalkan kepada anak-anak dan digunakan pada sistem pendidikan Jepang di awal tahun 2000-an. Namun, seiring perkembangan zamam, filosofi ini dianut oleh masyarakat Jepang untuk hidup yang lebih bahagia.
Metode ini bukan berarti memperlambat aktivitas atau bahkan berhenti. Makna Yutori adalah memberikan ruang kosong di samping rutinitas harian.
Contohnya, adalah jalan-jalan sebentar lima menit setelah makan, tanpa melihat gadget atau memikirkan pekerjaan. Jeda singkat ini memungkinkan seseorang memiliki pikiran lebih jernih, mungkin dalam mengambil keputusan.
Sebuah penelitian yang diterbitkan dalam Cognition menjelaskan, istirahat sebentar dapat membantu otak lebih fokus dalam suatu hal. Yutori mendorong ketenangan dan menurunkan kadar kortisol, yakni hormon pencetus stres.
Namun faktanya, stres kronis merupakan salah satu pemantik dari munculnya beberapa penyakit kronis, yang menurunkan kesempatan berumur panjang. Masyarakat di Okinawa membuktikannya, kehidupan yang tenang, didukung dengan pola hidup sehat, menjadikan angka harapan hidup di sana lebih tinggi dari wilayah lain.
(sy/hn/rs)