Tribratanews.polri.go.id - Jakarta. Sebagai orang tua kita wajib memperhatikan kondisi kesehatan anak, termasuk rongga mulut. Ada banyak anak-anak yang mengalami masalah pada gigi, seperti perubahan warna menjadi kuning kecokelatan dan keropos.
Kondisi ini jika dibiarkan berlarut-larut bisa memicu terjadinya gigi berlubang yang menimbulkan rasa sakit saat mengunyah. Akibatnya, nafsu makan anak menjadi menurun sehingga mempengaruhi perkembangan berat badan dilansir dari laman Alodokter.
Sayangnya, banyak orang tua yang belum mengetahui penyebab kerusakan gigi pada anak. Beberapa justru mengabaikannya karena menganggap gigi susu yang rusak dapat tumbuh kembali tanpa memperhatikan dampak jangka panjang bagi sang anak.
Untuk itu, di artikel kali ini kita akan membahas tentang beberapa penyebab kerusakan gigi pada anak. Melansir dari Hopkinsmedicine.org dan Mouthhealthy.org, berikut penjelasannya.
Baca Juga: Melalui Program Jumpe Romansa, Polisi Salurkan Bantuan Sosial di Riau
1. Gigi Gigis
Gigi gigis atau disebut juga dengan pembusukan gigi merupakan kondisi medis yang terjadi akibat kebiasaan minum susu dengan botol dot dalam waktu yang lama.
Pasalnya, air susu yang mengandung gula akan menempel atau menggenang di sekitar gigi sehingga menjadi tempat berkembang biak bakteri dan memicu pembusukan. Gigi depan atas menjadi daerah yang paling sering mengalami pembusukan dengan ciri berupa bintik putih atau kuning.
2. Karies Gigi
Gigi berlubang atau karies gigi dapat terjadi saat bakteri menggerogoti lapisan enamel gigi sehingga menyebabkan kerusakan. Hal ini dipicu oleh kebiasaan buruk tidak menggosok gigi anak setelah makan dan sebelum tidur.
Akibatnya, sisa makanan tersebut menjadi tempat tumbuhnya bakteri yang menghasilkan asam laktat dan merusak gigi. Jika tidak segera diatasi, maka karies gigi tidak hanya merusak gigi susu, namun dapat berpindah ke gigi permanen anak.
3. Radang Gusi
Radang gusi atau gingivitis disebabkan oleh kebiasaan mengonsumsi makanan manis seperti coklat dan permen. Kondisi ini bisa diperparah dengan kebiasaan buruk jarang menggosok gigi sehingga memicu timbunan plak yang memadat.
Radang gusi biasanya ditandai dengan terjadinya pendarahan, peradangan, serta pembengkakan pada gusi. Jika Anda menemukan hal ini pada anak, segera berkonsultasi ke dokter untuk mendapatkan penanganan yang tepat.
4. Kebiasaan Menghisap Jempol
Kebiasaan menghisap jempol ini biasanya dilakukan pada bayi dan balita untuk memperoleh ketenangan serta rasa aman dan nyaman. Namun jika anak telah memasuki usia 5 tahun, kebiasaan ini perlu dihentikan.
Sebab, terlalu sering menghisap jempol akan membuat rahang atas dan bawah menjadi tidak sejajar. Bahkan, anak juga bisa mengalami kesulitan saat menggigit atau mengunyah makanan.
(sy/hn/um)