Tribratanews.polri.go.id - Jakarta. Penyakit stroke terjadi ketika suplai darah ke bagian otak berkurang karena penyumbatan atau ketika pembuluh darah di otak pecah. Serangan stroke dapat terjadi secara tiba-tiba dan harus ditangani segera karena dapat menjadi kondisi yang membahayakan, Rabu (1/11/23).
Menurut data Kementerian Kesehatan, sekitar 80% masyarakat Indonesia tidak mengetahui gejala stroke sehingga sering kali penanganan stroke menjadi terlambat. Padahal, perawatan cepat dapat mengurangi kerusakan otak yang akan disebabkan oleh stroke.
Stroke, sebuah kondisi serius yang bisa memiliki dampak yang signifikan pada kualitas hidup seseorang, dapat dicegah melalui upaya yang tepat. Dalam usaha mencegah stroke, peran komorbid (kondisi kesehatan tambahan) dan pengelolaan stres memiliki peranan penting.
Usia merupakan faktor risiko yang signifikan dalam stroke. Orang di atas usia 40 tahun lebih rentan terhadap stroke karena pembuluh darah otak cenderung menjadi kaku dan tidak elastis. Namun, selain usia, ada faktor-faktor lain yang dapat mempengaruhi risiko stroke, yaitu faktor komorbid.
Faktor komorbid atau penyakit penyerta adalah kondisi tambahan yang dapat meningkatkan risiko stroke. Beberapa di antaranya termasuk tekanan darah tinggi, diabetes, tingkat kolesterol yang tinggi, dan obesitas. Penting untuk memantau dan menjaga agar faktor-faktor ini tetap dalam batas normal untuk mengurangi risiko stroke.
Baca Juga: Kapolda Sumsel Berangkatkan Personel untuk Penanganan Karhutla di Kabupaten Ogan Komering Ilir
Jika sudah memiliki kondisi komorbid, tindakan yang tepat adalah menjaga agar kondisi ini tetap terkendali. Ini dapat dilakukan melalui perubahan gaya hidup, seperti berolahraga secara teratur, mengatur berat badan, berhenti merokok, dan mengontrol pola makan dengan membatasi gula, garam, dan lemak.
Stres adalah faktor lain yang perlu diperhatikan dalam mencegah stroke. Stres dapat mengganggu pola tidur, pola makan, dan bahkan keseimbangan tubuh. Jika Anda rentan terhadap stres, penting untuk mengidentifikasi penyebab stres dan mencari solusi untuk menghindarinya.
Salah satu cara sederhana dan efektif adalah berbicara dengan teman atau keluarga sebagai bentuk curhat. Ini dapat membantu mengurangi tingkat stres tanpa biaya besar.
Pesan yang perlu diingat, pencegahan adalah kunci untuk mengatasi risiko stroke. Dengan mengelola kondisi komorbid Anda dan menghadapi stres dengan bijak, Anda dapat mengurangi risiko stroke dan menjalani hidup yang lebih sehat.
Sebagai bagian dari upaya pencegahan, berkonsultasilah dengan dokter untuk mendapatkan panduan yang sesuai dengan kondisi Anda.
(fa/hn/nm)