Kenali Sebelum Terlambat, Ini Sederet Penyebab Batu Ginjal yang Disepelekan

6 December 2023 - 08:00 WIB
Shutterstock

Tribratanews.polri.go.id - Jakarta. Batu ginjal merupakan endapan keras dari mineral dan garam yang terbentuk di dalam organ ginjal. Istilah lain batu ginjal dalam dunia medis adalah nefrolitiasis atau urolitiasis.

Batu ginjal bermula dari pengkristalan zat kimia yang semakin membesar dalam ginjal. Jika batu tersebut tersangkut pada ureter (saluran kemih), maka aliran urin dalam ginjal menjadi tersumbat, sehingga menimbulkan rasa sakit saat buang air kecil.

Dilansir dari Mayo Clinic, Senin (4/12/23), Sederet hal dapat menyebabkan pembentukan batu ginjal, antara lain:

1. Volume Urin yang Rendah

Baca Juga: Kapolda Sulut Ingatkan Netralitas ASN dalam Pemilu 2024

Volume urin yang rendah menjadi penyebab batu ginjal paling utama sekaligus sering terjadi pada pengidap batu ginjal. Urin yang rendah ini disebabkan oleh dehidrasi (kehilangan cairan tubuh) secara konstan.

Ketika volume urin rendah, maka hanya ada sedikit cairan untuk menjaga garam tetap larut. Hal ini dapat meningkatkan risiko pembentukan batu dalam ginjal.

2. Diet yang Tidak Seimbang

Penyebab batu ginjal lainnya adalah diet yang tidak seimbang. Orang yang menjalani diet tinggi protein hewani, seperti daging sapi, ayam, dan babi dapat meningkatkan kadar kalsium oksalat dalam urin. Sedangkan oksalat sendiri adalah komponen yang dapat memicu pengkristalan dalam ginjal.

3. Kegemukan atau Obesitas

Obesitas merupakan faktor risiko yang dapat menyebabkan terbentuknya batu ginjal. Penumpukan lemak yang disebabkan oleh makanan dengan kandungan gula dan garam berlebih dapat meningkatkan kadar asam dalam urin.

4. Kondisi Medis dan Penggunaan Obat-obatan Tertentu

Sejumlah kondisi medis tertentu dapat memengaruhi peningkatan risiko batu ginjal. Jaringan abnormal yang tumbuh di kelenjar paratiroid (pengontrol metabolisme kalsium) dapat menyebabkan kadar kalsium dalam darah dan urin menjadi tinggi.

Tak hanya itu, terdapat pula kelainan bawaan langka yang dapat meningkatkan risiko batu ginjal, contohnya sistinuria. Penyakit ini mendorong tubuh menghasilkan terlalu banyak asam amino serta memicu hiperoksaluria primer. Hiperoksaluria primer adalah kondisi ketika organ hati memproduksi oksalat secara berlebih.

Adapun itu, konsumsi obat dan suplemen tertentu, seperti suplemen kalsium, pencahar, vitamin C, dan antasida berbasis kalsium juga dapat mempengaruhi pertumbuhan batu ginjal.

5. Riwayat Genetik

Tak hanya keempat faktor di atas, peluang seseorang terkena batu ginjal dapat menjadi lebih tinggi apabila memiliki keluarga dengan riwayat penyakit serupa.

(sy/hn/nm)

Share this post

Sign in to leave a comment