Tribratanews.polri.go.id - Jumlah pasien Pneumonia mengalami lonjakan cukup signifikan. Lonjakan tersebut ditandai dengan keadaan sejumlah rumah sakit di Tiongkok yang dipenuhi oleh pasien anak-anak yang memiliki gejala penyakit pneumonia.
Kementerian Kesehatan (Kemenkes), menanggapi fenomena pneumonia misterius ini.
Kepala Biro Komunikasi dan Pelayanan Publik Kemenkes RI, Siti Nadia Tarmizi menjelaskan, saat ini pihaknya meminta fasilitas kesehatan (faskes) dan Dinas Kesehatan (Dinkes) untuk meningkatkan kewaspadaan terhadap penyakit tersebut.
Pneumonia adalah infeksi yang terjadi pada kantung udara di salah satu atau kedua paru-paru.
Baca Juga: Gunung Anak Krakatau Kembali Erupsi
Kantung udara yang terinfeksi biasanya akan terisi oleh cairan atau nanah hingga menyebabkan batuk berdahak atau bernanah, demam, menggigil, dan kesulitan bernapas. Pneumonia bisa menyerang bayi, anak-anak, orang dewasa, maupun lansia.
Pneumonia disebabkan oleh masuknya berbagai organisme, termasuk bakteri, virus, dan jamur ke dalam paru-paru. Bakteri dan virus yang paling umum menginfeksi adalah yang tersebar di udara.
Biasanya tubuh akan melakukan pencegahan, tetapi terkadang bakteri tersebut lebih kuat sehingga mampu mengalahkan sistem kekebalan tubuh manusia.
Gejala penyakit ini sangatlah bervariasi, tergantung pada faktor yang menyebabkan penyakitnya.
Gejala awalnya mirip dengan flu, tetapi mampu bertahan lebih lama. Pengidap pneumonia umumnya merasakan nyeri dada saat bernapas, batuk berdahak, demam tinggi, mual, sulit bernapas, kelelahan, serta napas yang tersengal-sengal.
Meskipun bayi sering kali tidak menunjukkan tanda-tanda infeksi, tetapi gejalanya dapat diketahui melalui kebiasan muntah, demam, batuk berkepanjangan, mudah gelisah dan lelah, serta kesulitan dalam bernapas atau makan.
Inilah cara untuk mencegah Pneumonia yang bisa dilakukan diantaranya yaitu, dilansir dari beritasatu, Selasa (28/11/23):
1. Vaksinasi
Anak-anak di bawah usia 5 tahun, orang dewasa berusia 65 tahun ke atas memiliki risiko lebih tinggi terkena penyakit pneumonia, itu sebabnya mereka adalah golongan yang paling dianjurkan untuk mendapatkan vaksinasi.
2. Menjaga kebersihan
Rutin menjaga kebersihan dan mencuci tangan dengan sabun agar jamur, bakteri, dan kuman yang ada di tangan tidak masuk ke dalam paru-paru.
3. Tidak merokok
Rokok terbukti mampu merusak dan menurunkan fungsi paru-paru terutama dalam melawan infeksi seperti pneumonia.
Perokok juga berisiko lebih besar terkena pneumonia karena paru-parunya rawan terserang oleh virus, bakteri, dan kuman.
4. Hindari orang yang sakit
Sebagian besar infeksi pernapasan menyebar melalui partikel-partikel kecil di udara atau pada permukaan yang disentuh.
Menghindari kontak dengan orang yang sedang sakit menjadi salah satu langkah penting dalam mencegah infeksi pernapasan dan potensi penyebaran pneumonia.
Jika terpaksa harus melakukan kontak dengan orang yang mengidap pneumonia, sebaiknya segera cuci tangan, tutup mulut dan hidung untuk mencegah virus.
5. Jalani pola hidup sehat
Pola hidup yang sehat mampu mengurangi risiko penyebaran penyakit karena sistem pertahanan tubuh semakin baik dan prima dalam melawan segala jenis infeksi.
(ek/hn/nm)