Tribratanews.polri.go.id - Jakarta. Tak bisa dipungkiri kalau saraf kejepit bisa menimbulkan nyeri hebat akibat tekanan di beberapa area tubuh. Akan tetapi, apakah saraf kejepit bisa sembuh?
Saraf kejepit atau dalam istilah medis dikenal sebagai herniated nucleus pulposus (HNP) terjadi saat cakram bantalan tulang belakang mengalami kerusakan.
Melansir dari laman Rumah Sakit Pondok Indah, Kamis (19/6/25), cakram atau diskus ini terdiri dari dua bagian, yakni dinding luar yang kuat bernama annulus dan bagian dalam yang seperti gel disebut nucleus pulposus.
Ketika annulus robek, material gel dari dalam dapat menonjol keluar dan menekan saraf di sekitarnya. Tekanan ini bisa menimbulkan nyeri yang menjalar, misalnya dari bokong hingga ke tungkai bawah, kondisi yang dikenal sebagai sciatica atau nyeri radikuler.
HNP biasanya lebih sering terjadi pada orang berusia muda dan aktif. HNP juga bisa menyerang bagian tubuh mana pun yang memiliki ruas tulang belakang, terutama leher dan pinggang.
Lantas, apakah saraf kejepit bisa sembuh tanpa operasi? Jawabannya, tentu saja bisa. Dalam banyak kasus, saraf kejepit bisa sembuh meski tanpa prosedur operasi.
Kuncinya adalah istirahat cukup, pengobatan anti-inflamasi, kompres, terapi fisik, dan perubahan gaya hidup. Namun, jika rasa sakit menetap atau makin parah, dokter mungkin akan merekomendasikan prosedur medis lanjutan seperti injeksi atau operasi.
Lamanya waktu pemulihan juga bervariasi. Umumnya, saraf kejepit bisa sembuh dalam waktu 4-6 minggu dengan perawatan konservatif. Namun, beberapa kasus bisa berlangsung hingga berbulan-bulan tergantung keparahan dan kondisi fisik masing-masing individu.
(sy/hn/rs)