Dari Diet Cuka hingga Cacing Pita, Ini Sederet Pola Diet Ekstrem yang Berbahaya

17 February 2024 - 06:45 WIB
Ilustrasi

Tribratanews.polri.go.id - Jakarta. Berbeda jauh dengan tren diet atau pola makan yang mengacu pada kesehatan. Dulu ada beberapa pola diet yang terbilang ekstrem bahkan aneh.

Diet ekstrem sudah ada sejak berabad-abad lalu. Jika diet zaman sekarang lebih ke pil dan minuman pelangsing, diet zaman dulu malah menggunakan racun hingga cuka.

Seperti diet menggunakan cuka, diet dengan racun arsenik, diet dengan mengunyah makanan sebanyak 100 kali. Hingga diet ekstrem di era Victoria, di mana para wanita rela memakan cacing pita, demi menggerogoti lemak mereka dari dalam.

Dilansir dari berbagai sumber, Jumat (16/2/24), berikut sederet ekstrem dan aneh zaman dulu yang lebih berbahaya dari sekarang, antara lain:

1. Diet Prolinn

Memasuki era 1970-an, banyak pola diet yang kurang sehat. Salah satunya ada tren minuman bernama Prolinn, yang dibuat oleh dokter bernama Roger Linn. Minuman yang dikemas sebagai produk suplemen ini sempat meledak dan banyak penggemarnya.

Baca Juga: Ditpolairud Polda Kalsel Berhasil Ringkus 13 Perompak Kapal TB Royal 27

Meski sekilas tampilannya mirip seperti milkshake, tapi minuman diet ini merupakan hasil campuran dari sisa-sisa potongan daging hewan, seperti bagian hidung hingga tanduk. Kemudian dihaluskan dan dijadikan minuman.

Meski diklaim sebagai minuman sehat, Prolinn ternyata miliki efek samping yang berbahaya. Dikabarkan ada lebih dari 58 orang yang mengikuti pola diet Prolinn dan terkena serangan jantung tak lama setelah mengonsumsi minuman aneh ini.

2. Diet Arsenik

Gagasan makan banyak tanpa takut harus gemuk, merupakan impian sebagian besar orang. Sejak dulu kata-kata ini sering dijadikan sebagai promosi pil diet, atau tonik yang cukup terkenal di abad 19. Tapi dulu pile diet kebanyakan dipenuhi dengan racun berbahaya.

Salah satu kandungan racun yang digunakan dalam pil diet ada arsenik dan striknina, jenis racun yang sangat berbahaya dan mematikan. Dua jenis racun ini dipercaya dapat meningkatkan sistem metabolisme tubuh, dan membuat proses penurunan berat badan lebih cepat.

Meski dosis racun yang digunakan sangat sedikit, tapi tentu saja berbahaya dan memiliki efek samping serius pada tubuh. Mengingat kebanyakan konsumen pil diet ini adalah wanita, yang biasanya mengonsumsi pil lebih dari takaran yang dianjurkan, demi bisa menurunkan berat badan dengan cepat.

3. Diet Cacing Pita

Di era Victoria yang merupakan periode pemerintahan Ratu Victoria di Britania Raya pada tahun 1837 - 1901, banyak wanita yang tergila-gila dengan tubuh ramping hingga mereka rela melakukan apapun, agar berat badan mereka turun dengan cepat.

Salah satunya dengan mengonsumsi pil berisi cacing pita. Di mana mereka percaya bahwa cacing pita dapat memakan lemak-lemak tubuh mereka dari dalam. Padahal cacing pita ini cukup berbahaya, karena termasuk ke dalam parasit yang dapat menginfeksi bagian tubuh.

Untungnya, beberapa pil diet tidak benar-benar berisi cacing pita, melainkan berisi bahan makanan lainnya. Namun, masih banyak wanita di era Victoria yang rela mencoba apapun, termasuk cacing pita ke dalam tubuh mereka demi berat badan semata.

4. Diet Cuka

Lord Byron merupakan penyair asal Inggris yang terkenal sejak dulu. Ia lahir di London pada tahun 1788, dan meninggal di Yunani pada tahun 1824. Sepanjang hidupnya, penyair ini memiliki rasa takut yang berlebih pada kenaikan berat badan.

Dia selalu melakukan program diet yang ketat, dengan membatasi dirinya menyantap makanan. Ia dikabarkan hanya mau memakan biskuit dan soda dalam jumlah yang sedikit, kemudian ia juga menyantap kentang yang sebelumnya sudah direndam dengan cuka untuk menambah rasa.

Bahkan ia sering berdiet hanya mengandalkan air yang dicampur dengan cuka. Untuk menahan rasa lapar, ia memilih untuk merokok. Karena pola dietnya ini, banyak orang, terutama penggemarnya yang mengikuti pola diet berbahaya ini. Banyak yang sengaja hanya makan cuka, demi mendapatkan penampilan yang kurus dan wajah pucat agar terlihat lebih keren dan romantis.

5. Diet Kunyah Makanan

Banyak yang bilang bahwa mengunyah makanan dalam jumlah yang banyak, dapat membuat tubuh merasa lebih kenyang, sehingga asupan makanan jadi lebih terbatas. Ternyata gagasan ini sudah ada sejak tahun 1895 silam, dari Horace Fletcer ahli makanan yang terkenal di Amerika.

Ia percaya bahwa nutrisi terbaik dari makanan, berasal dari kunyahan yang ada di dalam mulut. Sehingga ia menyarankan untuk mengunyah makanan sebanyak 100 kali dalam waktu satu menit, hingga bentuk makanan sudah berubah menjadi cair. Banyak orang yang merasa jijik dengan diet ini, karena makanan yang mereka santap sudah tidak memiliki rasa lagi.

Namun, banyak juga penggemar Fletcher yang mulai menerapkan makan dengan mengunyahnya sebanyak 100 kali. Di mana Fletcher menjelaskan bahwa setiap orang bebas makan apa saja, dan sebanyak apapun, asal dikunyah hingga berubah menjadi cairan.

(sy/pr/nm)

Share this post

Sign in to leave a comment