Banyak yang Salah Kaprah, Ini Ternyata Fakta Diet Soda yang Memicu Naiknya Berat Badan

28 January 2024 - 07:15 WIB
Ilustrasi

Tribratanews.polri.go.id - Jakarta. Banyak orang yang hingga kini juga masih mempercayai bahwa mengganti asupan soda menjadi diet soda adalah cara yang lebih sehat. Tetapi ada berbagai kandungan yang membahayakan kesehatan hingga membuat berat badan melonjak dalam sebuah kemasan diet soda.

Diet soda tidak termasuk minuman sehat. Ahli gizi menyebutkan ada ancaman efek negatif dari konsumsi minuman bersoda ini.

Diklaim sebagai produk diet dan rendah gula, faktanya diet soda tidak pernah diakui ahli sebagai asupan yang sehat. Diet soda tidak jauh berbeda dengan soda kemasan biasa yang banyak ditemukan di supermarket dan minimarket.

Dilansir dari Cleveland Clinic, Jumat (26/1/24), berikut sederet alasan kenapa diet soda bukan minuman yang sehat, antara lain:

1. Memicu kenaikan berat badan

Tubuh merupakan sistem yang luar biasa dengan segala sinyal yang diberikan untuk memenuhi kebutuhan nutrisinya. Termasuk ketika tubuh membutuhkan asupan gula, maka otak akan mengirimkan sinyal tertentu.

Mengonsumsi diet soda yang telah dibuat sedemikian rupa hingga rasanya tak manis justru dapat meningkatkan asupan kalori lebih banyak. Para ahli setuju bahwa efek minum diet soda akan memicu keinginan untuk makan dan minum yang manis-manis.

Baca Juga: Polres Muaro Jambi Bersama Bhayangkari Salurkan Ratusan Paket Sembako Untuk Korban Banjir di Desa Pulau Kayu Aro

Pada penelitian lain disebutkan juga penderita kelebihan berat badan dan obesitas kondisinya memperparah setelah mengonsumsi diet soda. Mereka mengalami keinginan untuk makan dan minum asupan tinggi kalori sepanjang hari.

2. Mengganggu produksi insulin

Rasa manis sebenarnya menjadi rasa yang paling dicari oleh otak manusia secara alamiah. Gula dan pemanis yang masuk ke dalam tubuh kemudian akan menjadi tumpukan kalori.

Ketika mengonsumsi makanan dan minuman manis nan tinggi kalori, produksi insulin akan otomatis terjadi guna mengubahnya menjadi energi. Tetapi pada konsumsi diet soda efeknya justru membingungkan tubuh untuk memproduksi insulin.

Asupan kalori yang masuk dalam jumlah besar tidak diimbangi dengan rasa manis. Sehingga tubuh akan kesulitan untuk memproduksi insulin yang akhirnya kalori dari diet soda akan mengendap menjadi cadangan di dalam tubuh.

3. Mempengaruhi reaksi otak

Tak dapat dipungkiri, otak merupakan organ tubuh paling vital yang mengatur tubuh secara keseluruhan. Bahkan rasa ngidam atau keinginan mengonsumsi makanan dan minuman tertentu juga dikendalikan oleh otak.

Pada beberapa penelitian disebutkan bahwa konsumen diet soda memiliki aktivitas otak yang lebih tinggi. Aktivitas yang dimaksud adalah sinyal yang dikirimkan otak kepada tubuh untuk terus makan makanan tinggi lemak dan manis.

Konsumsi diet soda juga dikatakan memengaruhi pusat rasa kepuasan tubuh akan makanan manis. Jika dilakukan dalam jangka panjang ada potensi perubahan reaksi otak terhadap keinginan makan berkalori tinggi.

4. Asupan pengganti

Para ahli gizi mengatakan berhenti minum diet soda bukan suatu hal yang mustahil. Cara yang paling ampuh adalah dengan mencari alternatif asupan pengganti dengan kandungan komponen yang serupa.

Salah satu yang menyebabkan kecanduan adalah komposisi kafein di dalam diet soda. Kebutuhan atas kafein pada tubuh bisa saja digantikan dengan minuman seperti teh atau kopi yang jauh lebih sehat.

Tak hanya itu tubuh yang telah kecanduan dengan pemanis buatan harus dilatih dengan mengganti asupan pemanis buatan menggunakan buah-buahan. Mencicipi minuman lain yang menyegarkan dengan sensasi soda seperti pada kombucha juga bisa dilakukan guna mengatasi kecanduan diet soda.

5. Tips berhenti konsumsi diet soda

Tak hanya mengganti asupan diet soda, beberapa ahli gizi juga memberikan tips untuk berhenti lepas dari minuman ini. Caranya yaitu dengan belajar mengelola diri sendiri dan mengendalikan nafsu makan dengan pola yang lebih sehat.

Untuk menghindarkan tubuh dari keinginan makanan dan minum produk tinggi kalori dan gula pastikan jangan pernah kelaparan. Makan dengan porsi yang lebih sedikit dan intensitas yang lebih sering disebut lebih manjur untuk mengatasi keinginan makan minum produk berkalori tinggi.

Tak hanya itu lakukan beberapa hal untuk mulai mengecoh otak dalam mengendalikan keinginan makan. Misalnya minum air mineral sebagai pengganti soda atau bahkan menyiapkan es teh tawar yang siap dituang ke dalam gelas agar tak memilih diet soda kemasan.

(sy/pr/nm)

Share this post

Sign in to leave a comment