Tribratanews.polri.go.id - Jakarta. Seiring bertambahnya usia kehamilan, rahim akan terus membesar guna memberi ruang bagi janin untuk bertumbuh. Pembesaran rahim dapat menyebabkan tekanan pada otot, sendi, dan pembuluh darah di sekitar rahim, sehingga tak jarang menimbulkan rasa sakit pada perut ibu hamil.
Nyeri perut karena kondisi tersebut merupakan hal yang normal dan umumnya tidak akan membahayakan kesehatan ibu hamil dan janin. Meski begitu, sakit perut saat hamil juga bisa disebabkan oleh kondisi yang serius, sehingga memerlukan penanganan dokter.
Dilansir dari berbagai sumber, Minggu (17/11/24, sederet kategori sakit perut yang tidak dapat disebabkan oleh faktor ini:
1. Gas yang berlebih di dalam perut
Gas yang menumpuk di dalam saluran cerna selama kehamilan bisa membuat ibu hamil merasa sakit perut. Hal ini terjadi karena meningkatnya hormon progesteron yang membuat otot di saluran pencernaan lebih lambat mencerna makanan. Makin lama makanan berada di usus besar, makin banyak gas yang diproduksi.
Tak hanya itu, rahim yang kian membesar juga dapat memberikan tekanan tambahan pada saluran pencernaan, sehingga gas pada saluran cerna menumpuk. Gejala yang muncul ketika gas menumpuk di dalam usus adalah sakit perut, nyeri dada, kembung, lebih sering buang angin, dan kram.
2. Nyeri ligamen
Terdapat dua ligamen atau jaringan ikat utama yang membentang dari rahim ke selangkangan dan keduanya berfungsi untuk menopang rahim. Ketika rahim meregang, ligamen juga ikut meregang.
Hal tersebut kemudian bisa membuat Bumil merasakan rasa nyeri yang tajam di perut, pinggul, atau selangkangan. Munculnya rasa sakit ini biasanya terjadi pada kehamilan trimester kedua, yang dapat dipicu oleh perubahan posisi tubuh, bersin, atau batuk.
3. Konstipasi
Perubahan hormon yang terjadi saat hamil bisa memicu konstipasi. Kurangnya asupan berserat, jarang olahraga, atau rasa gelisah juga bisa menjadi penyebab konstipasi saat hamil. Jika mengalaminya, Bumil mungkin bisa merasakan nyeri perut, kembung, dan harus mengejan saat buang air besar.
4. Kontraksi palsu
Ketika mengalami kontraksi, Bumil akan merasakan bagian rahim, perut bagian bawah, atau selangkangan mengencang, lalu relaks dengan sendirinya. Ada dua jenis kontraksi saat hamil, yaitu kontraksi palsu dan kontraksi asli. Perbedaan kedua jenis kontraksi ini terdapat pada intensitasnya.
Kontraksi palsu tidak akan meningkat intensitas, durasi, dan frekuensinya seiring berjalannya waktu. Sementara itu, kontraksi asli makin lama akan terasa makin kuat, makin sering muncul, dan durasinya semakin lama, serta diikuti oleh tanda-tanda persalinan.
(sy/hn/nm)
Apakah Sakit Perut saat Hamil Berbahaya? Ini Penjelasannya
19 November 2024 - 07:15
WIB
iStock
in
Kesehatan
Sign in to leave a comment