Tribratanews.polri.go.id - Jakarta. Menerapkan sejumlah kebiasaan sehat di usia paruh baya diyakini dapat memperpanjang umur selama beberapa dekade.
Sebuah studi besar di AS dari Carle Illinois College of Medicine telah mengamati delapan kebiasaan penting dari gaya hidup sehat.
Adapun delapan kebiasaan tersebut di antaranya:
1. Tak merokok;
2. Pola makan yang baik;
3. Tidur nyenyak;
4. Mengelola stres;
5. Aktif secara fisik;
6. Memiliki hubungan sosial yang positif dengan orang lain;
7. Tak meminum alkohol;
8. Menghindari kecanduan obat opioid.
Baca Juga: Wajib Stok! Ini Aneka Sumber Karbohidrat Ramah untuk Diabetes
Menurut studi tersebut, wanita dengan delapan kebiasaan di atas pada usia 40 tahun bisa hidup rata-rata 21 tahun lebih lama daripada mereka yang tak menerapkannya. Sementara pria berusia 40 tahun yang menerapkan delapan kebiasaan tersebut bisa hidup rata-rata 24 tahun lebih lama.
Temuan studi tersebut mengacu pada riset terhadap 720.000 veteran militer di AS yang mengisi kuesioner tentang gaya hidup mereka, serta catatan medis dianalisis. Kelompok berusia 40 hingga 99 tahun itu kemudian ditindaklanjuti untuk melihat siapa yang meninggal.
"Kami benar-benar terkejut dengan seberapa banyak yang dapat diperoleh dengan mengadopsi satu, dua, tiga, atau delapan faktor gaya hidup," ujar dr. Xuan-Mai Nguyen, penulis utama dari studi tersebut.
"Temuan penelitian kami menunjukkan bahwa menerapkan gaya hidup sehat penting untuk kesehatan masyarakat dan kesehatan pribadi. Lebih awal lebih baik, tetapi bahkan jika Anda hanya membuat perubahan kecil di usia 40-an, 50-an, atau 60-an, itu tetap bermanfaat," imbuhnya.
Ada sekitar 33.375 kematian di antara mereka yang mengikuti penelitian ini, memungkinkan para peneliti untuk melihat seberapa besar kemungkinan orang dengan delapan kebiasaan sehat itu meninggal.
Secara keseluruhan, hasil menunjukkan tetap aktif secara fisik, tidak merokok, dan tidak kecanduan obat opioid memiliki dampak terbesar pada umur.
Ini mengurangi risiko kematian sebesar 46 persen karena aktif secara fisik, 29 persen untuk non-perokok, dan 38 persen untuk mereka yang tidak memiliki masalah opioid.
Sementara meminimalkan stres, memiliki pola makan yang baik, tidak minum alkohol berlebihan, dan tidur nyenyak dikaitkan dengan penurunan risiko kematian sekitar 20 persen.
Efek terkecil terlihat pada orang-orang dengan hubungan sosial yang positif, tetapi ini terkait dengan penurunan sekitar lima persen kemungkinan kematian selama penelitian.
"Kebiasaan gaya hidup sehat dapat mencegah penyebab penyakit kronis, yang dapat membantu orang untuk hidup lebih lama, hingga usia delapan puluhan daripada enam puluhan," terangnya.
Pria berusia empat puluh tahun tanpa kebiasaan gaya hidup sehat diperkirakan akan meninggal pada usia rata-rata 62 tahun. Namun, mereka yang menerapkan delapan kebiasaan sehat tersebut bisa mencapai usia 86 tahun.
Sementara wanita yang tidak memiliki kebiasaan sehat diperkirakan hidup sampai usia 66 tahun. Namun bagi mereka yang menerapkannya dapat hidup hingga usia 88 tahun.
Memiliki semua kebiasaan sehat dikaitkan dengan penurunan 87 persen risiko kematian dini.
(sy/hn/nm)