Tribratanews.polri.go.id - Kepri. Majelis Ulama Indonesia (MUI) Kepri melakukan kunjungan ke Polda Kepri dalam rangka audiensi dan silaturahmi demi membangun sinergitas dalam mengatasi isu Pulau Rempang. Audiensi ini diharapkan dapat memberikan solusi untuk kemajuan di wilayah Kepri.
Kegiatan tersebut dihadiri oleh Kabidhumas Polda Kepri Kombes. Pol. Zahwani Pandra Arsyad, S.H., M.Si., Kabid Propam Polda Kepri Kombes. Pol. Ferry Irawan, S.I.K., M.M., Waketum MUI Kepri PROF. Dr. K.H. Chablullah Wibisono, M.A., Ketua MUI/Rais Syuriah PWNU Kepri Drs. KH. Usman Ahmad, Dr. KH. Azhar Hasyim, Dr. KH. Suparman Manjan MA, Dr. Edi Ahyari M.Si., Drs. Rafris Nawi, Abbas Zein M.H.
Kapolda Kepri Irjen. Pol. Drs. Tabana Bangun, M.Si., mengatakan bahwa sangat penting pemahaman akan investasi memiliki peran sangat penting dalam meningkatkan perekonomian di wilayah Provinsi Kepri. Bahkan, pemerintah meyakini ini akan membawa perubahan positif yang besar bagi masyarakat setempat.
Kapolda juga mengingatkan bahwa investor tidak hanya menyumbangkan modal, tetapi juga berperan penting dalam menciptakan lapangan kerja, mengembangkan infrastruktur, dan meningkatkan kualitas sumber daya manusia. Semua hal tersebut membuka peluang bagi penduduk setempat untuk terlibat dalam ekonomi yang lebih baik.
Tak hanya itu, Kapolda mengingatkan perbedaan pendekatan pendidikan mahasiswa di Kepulauan Riau dibandingkan dengan wilayah lainnya. Di Kepri, mahasiswa memiliki kesempatan untuk bekerja sambil mengejar pendidikan mereka, menciptakan peluang untuk perkembangan keterampilan yang lebih awal. Situasi itu berbeda dari daerah lain di mana mahasiswa sering kali harus mencari pekerjaan setelah lulus kuliah.
“Kota Batam yang terkenal dengan infrastruktur canggihnya, termasuk jalan lima jalur yang dibangun oleh BP Batam, menjadi bagian penting dalam perjalanan kemajuannya. Saya pribadi merasakan dampak positifnya sejak pertama kali saya berada di sini, selain itu, disiplin masyarakat yang terpengaruh oleh budaya Singapura telah membantu mendorong perkembangan yang pesat di kota ini,” jelas Kapolda Kepri dalam keterangan tertulis, Kamis (21/9/23).
Baca Juga: Dua Taruna Akpol Harumkan Nama Indonesia Lewat Karya Ilmiah
Terkait kehadiran rombongan MUI Kepulauan Riau, ujar Kapolda, dipandang memiliki potensi besar untuk memberikan kontribusi yang signifikan dalam meredakan ketegangan serta menciptakan situasi lebih tertib dan damai di Pulau Rempang. Baginya, melibatkan tokoh-tokoh agama dalam proses ini menjadi salah satu kunci yang bisa membawa perubahan positif.
Ditambahkan Kapolda, sinergitas ini juga dapat membantu memahami lebih dalam isu-isu yang mungkin menjadi pemicu ketegangan di Pulau Rempang. Dengan pemahaman yang lebih baik, solusi efektif dan berkelanjutan dapat ditemukan.
Ia berharap, masyarakat setempat bisa hidup lebih harmonis dan damai. Sebab, keselamatan dan kesejahteraan masyarakat adalah tujuan bersama yang harus dikejar.
“Melalui upaya bersama ini, diharapkan kita dapat mencapai tujuan tersebut di Pulau Rempang,” ujarnya.
Ketum MUI Kepri Dr. Kh. Bambang Maryono, M.Pd., menambahkan, pihaknya menjadi mitra pemerintah dalam bidang tanggung jawab keagamaan terkait isu Pulau Rempang. Audiensi ini juga sebagai salah satu wujud memperjelas situasi yang terjadi.
“Terakhir, perlu kami sampaikan bahwa posisi kami adalah sebagai penasihat dan bukan sebagai pihak yang menolak atau memiliki posisi hukum tertentu. Tujuan kami adalah untuk menciptakan suasana damai dan harmonis. Kami berharap permasalahan ini tidak akan berkepanjangan dan tidak berdampak negatif pada budaya Melayu di Pulau Rempang,” ungkap Ketum MUI Kepri Dr. Kh. Bambang Maryono, M.Pd.
(ay/pr/nm)