Tribratanews.polri.go.id - Jakarta. Korlantas Polri mengungkapkan sejumlah catatan evaluasi pasca arus mudik dan balik Lebaran 2024. Dalam catatan evaluasi tersebut, pihaknya menyoroti rekayasa lalin delaying system di Jalan Tol Jakarta-Merak.
Kakorlantas Polri, Irjen. Pol. Dr. Drs. Aan Suhanan, M.Si., mengatakan, delaying system dalam mengurai kemacetan belum optimal. Karena, skema lalin itu masih menyebabkan penumpukan kendaraan pemudik yang hendak menuju Pelabuhan Merak.
"Ini juga menjadi catatan kami, perlu kita perbaiki pada saat pelayanan arus mudik dan balik tahun 2025. Kita akan terus evalusi," ujarnya, dilansir dari laman RRI, Minggu (21/4/24).
Baca Juga: Bawaslu Pastikan Siap Jalankan Putusan PHPU
Dalam keterangannya ia menyebutkan bahwa terkait rekayasa delaying system, pihaknya telah menerapkan sebanyak 40 kali. Hal ini diterapkan, karena volume kendaraan sangat meningkat.
"Volume lalin naik, kita melakukan 40 kali delaying system. Mulai dari KM 13 sampai dengan KM 68 di jalan tol (Jakarta-Merak)," jelasnya.
Selain itu, Kakorlantas Polri mengatakan pihaknya telah menerapkan sebanyak 27 kali contraflow dan 217 one way. Penerapan khusus one way, dilakukan sebanyak 197 kali di jalan arteri dan 20 kali di jalan tol.
"Contraflow 27 kali di Tol Jakarta-Cikampek. Di Tol Cikopo-Palimanan (Cipali) one way sendiri kita lakukan 20 kali di jalan tol," tutupnya.
(fa/hn/nm)