Tribratanews.polri.go.id - Jakarta. Direktur Jenderal Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) Tedros Ghebreyesus memperkirakan kematian akibat wabah penyakit dan pertempuran di Kota Sudan, Afrika Utara, akan semakin banyak.
WHO mencatat, pertempuran di Kota Sudan itu telah menewaskan sedikitnya 459 orang dan lebih dari 4.000 orang luka-luka.
"WHO juga memperkirakan akan ada lebih banyak lagi kematian akibat wabah, kurangnya akses makanan dan air, serta gangguan terhadap layanan kesehatan penting, termasuk imunisasi," ujar Tedros, Kamis (27/4/2023).
Baca Juga: Arus Balik Lebaran 2023, Polresta Cirebon Catat 350 Ribu Kendaraan Lintasi Jalur Arteri
Tedros mengatakan, akses kesehatan saat ini sangat terbatas lantaran hanya 16 persen fasilitas kesehatan yang dapat digunakan.
"Sehingga WHO memperkirakan seperempat dari nyawa yang melayan sejauh ini sebetulnya dapat diselamatkan melalui akses ke kontrol pendarahan dasar. Namun, paramedis, perawat, dan dokter tidak dapat memeriksa warga sipil yang terluka dan warga sipil tidak dapat mengakses layanan," jelas Tedros.
Sudan tengah bergejolak sejak 15 April 2023. Perang ini meletus usai pasukan paramiliter Rapid Support Forces (RFS) dan pasukan keamanan bertempur memperebutkan kekuasaan.
(ndt/hn/um)