RRIPUPR Bekerja Sama Dengan Pengamanan Laut NHRI Tiongkok

26 September 2024 - 17:30 WIB
RRI

Tribratanews.polri.go.id - Beijing. Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat, Dr. Ir. H. Mochamad Basuki Hadimoeljono, M.Sc., Ph.D., mengungkapkan bahwa Kementerian Pekerjaan Umum & Perumahan Rakyat, bekerja sama dengan Nanjing Hydraulic Research Institute (NHRI) untuk pembangunan pemecah gelombang (breakwaters).

Saat kunjungan kerja di Beijing, ia mengatakan, pertemuan akan ditindaklanjuti dengan rencana kunjungan tim NHRI ke Indonesia dalam waktu dekat. NHRI akan mereview data dan kajian basic design yang sudah tersedia yang disusun oleh tim ahli.

Tim ahli dari Korea Selatan, Belanda dan Kementerian PUPR, dalam diskusi ini, Menteri PUPR, menekankan pentingnya dibuat model (fisik-sea-dikes, dengan memanfaatkan laboratorium Sumberdaya Air di Bandung dan laboratorium Pantai di Bali Utara.

“Hal ini merupakan transfer ilmu pengetahuan dari Tiongkok ke Indonesia dengan rencana pembiayaan akan menggunakan skema loan,” ujarnya, dilansir dari laman RRI, Rabu (25/9/24).

Breakwaters tradisional biasanya terbuat dari batu pecah yang dihasilkan dari peledakan gunung, memerlukan waktu lama untuk dibangun. Juga rentan terhadap kerusakan akibat badai, NHRI mengembangkan inovasi baru berupa breakwaters berbentuk caisson desain atas menyerupai angka delapan.

Sedangkan bagian bawah elips, yang akan ditanam dalam tanah cukup dalam. Inovasi ini sudah diterapkan di Provinsi Jiangsu, Tiongkok, sepanjang 27 km.

Inovasi baru ini lebih berat, tahan terhadap gelombang, memungkinkan waktu konstruksi tiga kali lebih cepat, hemat biaya 30%. Selain untuk pemecah gelombang, struktur ini juga dapat digunakan untuk revetment sungai dan sedang dikembangkan untuk kincir angin.

Perekayasa Ahli Utama Kementerian PUPR, Arie Setiadi, mengatakan bahwa Pantai Utara Jawa menghadapi ancaman tenggelamnya area pesisir. Dengan laju penurunan tanah 15-16 cm per tahun dan masalah tanah lunak yang signifikan.

“Saat ini echosounding dilakukan untuk mengumpulkan data bathimetri dan investigasi tanah dalam perancangan seadikes sepanjang 22 km. Proyek ini dirancang secara terintegrasi dengan tanggul laut yang berfungsi ganda sebagai jalan raya untuk mengurangi kemacetan Jakarta," tutupnya.

(fa/hn/nm)

Share this post

Sign in to leave a comment