Tribratanews.polri.go.id - Jakarta. Presiden Korea Selatan Yoon Suk Yeol menyampaikan kekhawatiran dia soal ancaman rudal dan nuklir Korea Utara saat bertemu Presiden Joko Widodo di Kantor Kepresidenan Yongsan, Kamis (28/7).
Menurut Yoon, Indonesia dan Korsel sama-sama memandang ancaman nuklir Korut mengkahwatirkan lantaran bisa merusak stabilitas dan keamanan kawasan bahkan dunia. "Kami punya pandangan yang sama bahwa ancaman rudal dan nuklir dari Korea Utara mengkhawatirkan," ujar Yoon dalam konferensi pers bersama Jokowi yang disiarkan YouTube Sekretariat Presiden.
Ia kemudian berujar. "Kami sepakat berupaya dapat untuk menyatukan masyarakat internasional dalam menghadapi hal tersebut."
Pernyataan Yoon itu diutarakan di hari yang sama pemimpin tertinggi Korut, Kim Jong Un, melontarkan sumpah serapah terhadap Korsel hingga Amerika Serikat. Kedua negara memang bersekutu dekat.
Dalam pidatonya memperingati Hari Peringatan Gencatan Senjata Perang Korea Kamis (28/7), Kim Jong Un menyatakan Korut siap mengerahkan senjata nuklirnya dan berperang dengan AS jika perlu. Kim Jong Un bahkan mengancam akan menghabisi Korsel jika tak berhenti memprovokasi seperti latihan militer dengan AS.
Terlepas dari uji coba nuklir Korut, Jokowi dan Yoon membahas sejumlah hal. Mulai dari kerja sama di bidang ekonomi, investasi, proyek Ibu Kota Nusantara (IKN), jet tempur KF-21 hingga isu kawasan dan global.
Yoon juga mengapresiasi presidensi Indonesia dalam forum G20 tahun ini dan mengaku tak sabar ingin hadir di KTT yang akan berlangsung di Bali Oktober mendatang.
Sementara itu, Jokowi menyampaikan terima kasih atas dukungan Korsel.
Sebelum bertandang ke Istana Presiden Korsel, Jokowi dan rombongan terlebih dahulu mampir ke taman makam pahlawan nasional di Seoul.