Tribratanews.polri.go.id - Surabaya. Polda Jatim berhasil mengamankan sabu 19,688 kg dengan tambahan ekstasi 3.888 butir, yang melibatkan tersangka berinisial HA dan MNS, dengan jaringan Jakarta – Jatim. Sementara untuk Polrestabes Surabaya sita sabu 28,275 kg, 10 ribu butir ekstasi, ini dari jaringan Sumatera-Jawa oleh tersangka berinisial PL sekaligus juga mengungkap jaringan Sumatera-Jawa dengan barang bukti sabu 33,928 kg, dilakukan penangkapan di Palembang.
“Total barang bukti disita sekaligus dimusnahkan 80,674 kg sabu, 13.772 butir pil ekstasi dengan estimasi nilai uang Rp 120 Miliar. Untuk 1 gram dapat juga menyelamatkan 5 orang sehingga kita bisa menyelamatkan 400 jiwa masyarakat di Jawa Timur,” ungkap kapolda Jatim Irjen. Pol. Dr. Toni Harmanto, M.H., Selasa (29/8/23).
Irjen. Pol. Dr. Toni Harmanto mengatakan, untuk kegiatan hasil Operasi Tumpas yang berlangsung 12 hari ini baru selesai. Hasilnya yang disita sabu 8,587 kg, ganja 26,279 kg melibatkan tersangka sebanyak 661 orang, ekstasi 690 butir, obat keras lebih dari 2.718.493 butir. Untuk Ditreskoba Polda Jatim sita ganja 21, 371 kg melibatkan tersangka berinisial HH ditangkap di Magetan, ini jaringan Jakarta – Surabaya. Kemudian sabu 5 kg dari tersangka berinisial TM dan DM ditangkap di Pekanbaru, Riau ini masuk jaringan Sumatera Jawa.
Baca Juga: Polda Sumut Gerebek Pabrik Oli Palsu, 4 Orang Ditangkap
“Pil dobel L (Pil Koplo) disita 1, 2 juta butir dari tersangka RSH, S dan AY ditangkap di Tulungagung dan Gresik ini kelompok Jaringan Jawa Timur. Lalu Polres Gresik sita pil koplo sebanyak 400 ribu butir dari tersangka MN dan MA, yang ditangkap di Gresik ini jaringan Jawa Timur,” jelas Kapolda.
“Polri bersama jajaran Kepolisian termasuk Polres melakukan langkah penguatan revitalisasi “Kampung Bebas Narkoba” dengan pilot project 1 Desa di setiap Polres. Dan inilah yang kita harap betul menjadi daya cegah dan daya tangkal untuk melawan masalah narkoba. Saya berharap betul tolong rekan media masifkan informasi ini,” ungkap Kapolda.
Kapolda meminta semua pihak untuk bisa meningkatkan kepedulian sehingga menjadi kolaborasi bersama memberantas narkoba. Waspadai seluruh elemen masyarakat yang masih memiliki potensi terlibat dalam masalah narkoba.
(bg/pr/nm)