Polresta Banyumas Berhasil Tangkap 5 Pelaku Kasus Peredaran Pupuk Palsu

9 December 2023 - 09:00 WIB
Dok. Polresta Banyumas

Tribratanews.polri.go.id – Banyumas. Polresta Banyumas berhasil mengamankan 5 pelaku produsen dan pengedar pupuk ilegal di wilayah Kecamatan Tambak Kabupaten Banyumas.

"Kelima tersangka yaitu HP (36) warga Bojonegoro, CHA (31) warga Bojonegoro, MCH (36) warga Bojonegoro, P (26) warga Bojonegoro, dan AL (40) warga Gresik di tangkap di wilayah Jawa Timur", ungkap Wakapolresta Banyumas AKBP Hendri Yulianto, S.I.K, M.H., saat konferensi pers, Jum'at (8/12/23).

Para pelaku berhasil diamankan setelah adanya temuan petani di Kecamatan Tambak Banyumas yang membeli pupuk tidak terdaftar atau palsu dari para pelaku yang bermerk bio cr mutiara 161616.

Baca Juga: Usai Dilantik, Kepala BNN Ingin Bikin Bandar Narkorba Jatuh Miskin

Wakapolresta Banyumas menjelaskan bahwa PT Semeru Jaya Gumilang ini sesuai dengan nomor yang terdaftar pada Kementerian Pertanian memang terdaftar. Tapi itu merek dagangnya saja yaitu "Bintang bioska". Namun pada kenyataannya, PT Semeru Jaya Gemilang mengedarkan pupuk bio cr mutiara 161616 yang ilegal dan tidak terdaftar.

Dalam melakukan aksinya, Wakapolresta Banyumas menjelaskan, para pelaku memiliki peran masing-masing, HP yang memesan dan mendanai pupuk serta mencari kontrakan di Tambak, kemudian ada CHA, MCH dan P menyediakan mobil dan menjual pupuk, serta AL sebagai pemilik PT Semeru Jaya Gumilang.

Selain 5 tersangka yang telah diamankan, polisi saat ini juga masih melakukan pengejaran terhadap A yang saat ini masih DPO. Menurutnya, pihaknya juga saat ini masih melakukan pengembangan terhadap kasus tersebut.

"Untuk para tersangka dijerat dengan Pasal 122 UU RI no 22 tahun 2019 tentang sistem budidaya pertanian berkelanjutan "setiap orang dilarang mengedarkan pupuk yang tidak terdaftar dan atau tidak berlabel" atau Pasal 62 Ayat 1 Juncto Pasal 8 Ayat 1 huruf a dan f UU RI No. 8 tahun 1999 tentang perlindungan konsumen Juncto Pasal 55 KUHP dengan ancaman pidana penjara paling lama 6 tahun", tutupnya.

(rd/pr/nm)

in Hukum

Share this post

Sign in to leave a comment