Tribratanews.polri.go.id - Malang. Polres Malang menetapkan AA (34) dalam kasus penipuan ibadah umroh terhadap 49 orang jamaah. Para korban pun mengalami kerugian hingga Rp1,9 miliar.
Kasat Reskrim Polres Malang AKP Gandha Syah Hidayat mengatakan bahwa para korban penipuan tersebut mengalami kerugian akibat tidak diberangkatkan untuk menunaikan ibadah umroh sesuai dengan yang dijanjikan oleh tersangka. Tersangka sendiri menjanjikan pemberangkatan umroh via Surabaya, Kuala Lumpur, Jeddah, Mekkah dan Madinah.
"Namun, pada kenyataanya tidak seperti itu. Kerugian mencapai Rp1,9 miliar," jelasnya dikutip dari Antara, Selasa (9/1/24).
Ia menjelaskan, dari total 49 korban penipuan tersebut, memesan sejumlah paket umroh yang ditawarkan oleh pelaku melalui PT HJS dan PT UHK. Untuk mendapatkan calon jamaah, tersangka AA bekerja sama dengan agen umroh berinisial IWN yang merupakan pelapor.
Baca Juga: Pengumuman! Polri Buka Pendaftaran Sekolah Inspektur Polisi Sumber Sarjana T.A 2024
“Dari total 49 jamaah umroh tersebut, sebanyak 42 orang mengambil paket dengan harga Rp18,5 juta, dua orang mengambil paket dengan harga Rp19,5 juta, dan lima lainnya mengambil paket seharga Rp24,5 juta, untuk 11 hari perjalanan,” ujarnya.
Dijelaskannya, pada 27 November 2023 sebanyak 49 jamaah tersebut dijanjikan untuk berangkat ibadah umroh dengan rute yang dimaksud. Namun, pada kenyataannya, pada jamaah tersebut hanya diberangkatkan hingga Kuala Lumpur, Malaysia.
"Pada pelaksanaannya, 49 jamaah umroh ini berangkat dari Surabaya ke Kuala Lumpur. Setelah di sana, sampai dua hari mereka tidak diberangkatkan. Para jamaah mengeluh kepada pelapor," ungkapnya.
Ia menambahkan, pelapor berinisial IWN tersebut kemudian menyampaikan permasalahan itu kepada tersangka AA. Tersangka menyatakan bahwa uang para jamaah tersebut sudah habis, dan lebih baik kembali ke Indonesia serta tidak melaksanakan ibadah umroh.
"Akan tetapi, kesepakatan para jamaah umroh dengan pelapor, mereka kemudian menggunakan uang pribadi untuk tetap melaksanakan ibadah umroh," ungkapnya.
Setelah dilakukan penyelidikan dan gelar perkara terhadap kasus tersebut, lanjutnya, Polres Malang menetapkan AA sebagai tersangka. Tersangka ditahan di Rumah Tahanan Polres Malang sejak 27 Desember 2023.
Atas perbuatannya, tersangka dijerat dengan Pasal 378 KUHP Tentang Penipuan dan Pasal 372 Tentang Penggelapan KUHP dengan ancaman hukuman penjara maksimal empat tahun.
(ay/hn/nm)