Tribratanews.polri.go.id - Kendari. Ditreskrimsus Polda Sultra menyerahkan lima tersangka pelaku tambang ilegal dan barang bukti ke Kejaksaan Negeri Konawe, Senin, (20/2/23). Kelima tersangka berinisial IS, RU, MA, SH dan CJ.
“Penyidik telah menetapkan lima orang tersebut sebagai tersangka atas kegiatan penambangan ilegal di dalam kawasan hutan," jelas Kasubdit IV Tipidter Kompol Ronald Arron Maramis, dikutip dari Antaranews.com, Senin (20/2/23).
Baca juga : Polisi Selidiki Sebab Peristiwa Keracunan Massal di Ternate
Kompol Ronald menerangkan, awal penyelidikan dilakukan saat penyidik menemukan kegiatan penambangan yang dilakukan oleh tersangka IS, RU dan MA di Desa Puuwonua, Kecamatan Andowia, Kabupaten Konawe Utara (Konut), Sultra. Kegiatan penambangan itu dilakukan dengan menggunakan alat berat jenis ekskavator sebanyak empat unit.
“Sementara, hasil kegiatan penambangan itu sudah mencapai 819 metrik ton ore nikel. Kegiatan pertambangan ilegal itu dibiayai oleh SH selaku Direktur Utama, PT CMI," tuturnya.
Kompol Ronald mengungkapkan, setelah dilakukan rangkaian penyidikan, pada 6 Februari 2022 perkara tersebut dinyatakan lengkap oleh Jaksa Penuntut Umum (JPU). Pada, Senin (20/2/23) penyidik menyerahkan tersangka dan barang bukti di Kejari Konawe untuk dilakukan proses hukum selanjutnya, yaitu pelaksanaan persidangan di Pengadilan Negeri Unaaha.
“Ketiga dijerat dengan Pasal 89 Ayat (1) huruf A Undang-undang Republik Indonesia No 18 Tahun 2013 tentang Pencegahan dan Pemberantasan Perusakan Hutan. Jo. Pasal 17 Ayat (1) huruf B, Pasal 37 angka 5 paragraf 4 Kehutanan Undang-undang Republik Indonesia No 11 Tahun 2020 tentang Cipta Kerja Jo. Pasal 55 Ayat (1) ke-1, Pasal 56 ke-2 KUHP,” tutup Kompol Ronald.
(ek/pr/um)