Tribratanews.polri.go.id - Flores Timur. Aksi sigap dilakukan jajaran Polres Flores Timur di tengah ancaman erupsi Gunung Lewotobi Laki-laki yang dipimpin langsung oleh Wakapolres Flores Timur, Kompol Teosasar Ngulu., S.Sos., M.M., Bersama personel Polres Flotim bersama anggota Polsek Wulanggitang dalam upaya pembersihan abu vulkanik yang menutupi Jalan Negara di depan Mako Polsek Wulanggitang dan sekitarnya, Senin (7/7/25)
Kegiatan pembersihan ini dilakukan guna memastikan keselamatan pengguna jalan dan meminimalisir risiko kecelakaan lalu lintas akibat licinnya permukaan jalan yang tertutup abu vulkanik. Selain itu, langkah ini juga bertujuan untuk mengurangi dampak gangguan pernapasan atau ISPA yang dapat ditimbulkan oleh debu erupsi tersebut.
Tim Basarnas Maumere yang berjumlah 11 orang juga telah tiba di Pos Pemantauan Gunung Lewotobi Laki-laki (PVMG) dan kini bersiaga di Desa Pululera untuk mendukung upaya penanggulangan bencana.
Kapolda NTT Irjen Pol Dr. Rudi Darmoko, S.I.K., M.Si., melalui Kabid Humas Polda NTT, Kombes Pol. Henry Novika Chandra, S.I.K., M.H., dalam menyampaikan apresiasi atas langkah cepat yang dilakukan jajaran Polres Flores Timur bersama stakeholder terkait.
“Kami mengapresiasi sinergitas yang terjalin antara jajaran Polres Flotim, Polsek Wulanggitang, BPBD, Basarnas, dan Pos Pemantauan Gunung Api. Upaya pembersihan abu vulkanik ini merupakan langkah konkret untuk melindungi masyarakat dari risiko kecelakaan dan gangguan kesehatan. Kami imbau masyarakat tetap tenang, gunakan masker, dan patuhi arahan dari pemerintah daerah serta petugas di lapangan,” ungkap Kombes Pol. Henry Novika Chandra.
Lebih lanjut disampaikan, Kapolda NTT Irjen Pol Dr. Rudi Darmoko, S.I.K., M.Si. terus memantau situasi dan memerintahkan seluruh jajaran untuk mengedepankan keselamatan masyarakat serta bersinergi dalam setiap langkah penanggulangan bencana.
Sementara itu, kondisi Gunung Lewotobi Laki-laki hingga sore ini masih menunjukkan aktivitas erupsi. Erupsi terjadi pada pukul 15.19 WITA dengan tinggi kolom abu teramati sekitar 1.000 meter di atas puncak (2.584 meter di atas permukaan laut), berwarna kelabu dengan intensitas tebal, mengarah ke barat. Aktivitas ini terekam di seismogram dengan amplitudo maksimum 14.8 mm dan durasi sementara sekitar 2 menit 38 detik.
Gunung Lewotobi Laki-laki saat ini berada pada Status Level IV (Awas). Masyarakat dilarang beraktivitas dalam radius 6 km dari pusat erupsi dan sektoral 7 km arah barat daya-timur laut. Masyarakat diimbau untuk tetap waspada terhadap potensi banjir lahar hujan, terutama di wilayah aliran sungai seperti Dulipali, Padang Pasir, Nobo, Nurabelen, Klatanlo, Hokeng Jaya, Boru, dan Nawakote.
Pemerintah daerah dan instansi terkait terus melakukan koordinasi dengan Pos Pengamatan Gunung Lewotobi Laki-laki di Desa Pululera serta PVMBG di Bandung untuk memastikan informasi dan langkah penanganan tepat sasaran.
“Kami mengingatkan agar masyarakat tidak mudah terpengaruh informasi yang tidak dapat dipertanggungjawabkan. Ikuti terus informasi resmi dari pemerintah, dan jika membutuhkan informasi lebih lanjut dapat menghubungi Pos Pengamatan G. Lewotobi Laki-laki atau PVMBG,” jelas Kabid Humas Polda NTT.
(pt/pr/rs)