Tribratanews.polri.go.id - Flores Timur. Pasca erupsi Gunung Lewotobi Laki-Laki yang terjadi kemarin, Polres Flores Timur menggelar kegiatan trauma healing bagi anak-anak korban bencana di tenda-tenda pengungsian pada Selasa, (8/7/25)
Kegiatan ini merupakan bagian dari upaya Polri untuk memulihkan kondisi psikologis para penyintas, khususnya anak-anak, yang terdampak langsung oleh bencana alam tersebut.
Dipimpin oleh Kabag OPS AKP Ridwan, S.H., mengadakan kegiatan Trauma Healing untuk anak-anak pengungsi dari Desa Nawakote dengan suasana penuh kehangatan dan kebersamaan, personel Polres Flotim mengajak anak-anak untuk bermain, bernyanyi, dan berinteraksi positif guna mengalihkan ketakutan serta beban psikologis akibat bencana. Mereka juga membagikan bingkisan snack sebagai bentuk kepedulian dan cinta kasih dari Polri.
Kegiatan tersebut berlangsung dalam situasi yang aman dan penuh kebahagiaan. Anak-anak tampak antusias dan tersenyum ceria meski berada di tengah keterbatasan di lokasi pengungsian.
Kapolda NTT Irjen Pol. Dr. Rudi Darmoko, S.I.K., M.Si., melalui Kabid Humas Polda NTT, Kombes Pol. Henry Novika Chandra, S.I.K., M.H., menyampaikan bahwa kegiatan tersebut merupakan bentuk kehadiran nyata Polri dalam merawat psikologis masyarakat pasca bencana.
“Kapolda NTT menekankan bahwa kehadiran Polri di tengah masyarakat tidak hanya sebatas menjaga keamanan, tapi juga menjadi sumber penguatan mental dan empati bagi warga yang terdampak musibah. Trauma healing ini akan terus berlanjut dari satu tenda ke tenda pengungsian lainnya sebagai komitmen Polri untuk hadir dan menenangkan masyarakat, khususnya anak-anak korban erupsi,” jelas Kombes Pol. Henry Novika Chandra
Polda NTT juga mengajak seluruh elemen masyarakat untuk saling bahu membahu memberikan dukungan kepada para pengungsi, terutama anak-anak yang rentan terhadap dampak trauma pascabencana.
Kegiatan ini direncanakan akan terus digelar secara berkelanjutan hingga seluruh titik pengungsian di wilayah terdampak bisa tersentuh oleh program trauma healing dari Polres Flotim.
“Harapannya, kondisi psikis para penyintas, terutama anak-anak, bisa pulih dan bangkit kembali menatap masa depan dengan semangat” tutup Kabid Humas Polda NTT.
(pt/pr/rs)