Tribratanews.polri.go.id - Flores Timur. Personel Polda NTT yang tergabung dalam Operasi Kontijensi Aman Nusa II merespons cepat terhadap bencana alam erupsi Gunung Lewotobi Laki-laki di Kabupaten Flores Timur (Flotim) dengan memberikan bantuan signifikan kepada masyarakat.
"Upaya intensif yang dilakukan personel Polda NTT untuk membantu warga yang terkena dampak erupsi dengan menyediakan bantuan dan dukungan yang diperlukan," ungkap Kabid Humas Polda NTT, Kombes. Pol. Ariasandy, S.I.K., Minggu (7/1/24).
Kombes. Pol. Ariasandy mengatakan bahwa salah satu langkah utama adalah penyediaan makan pagi bagi para pengungsi, yang dilakukan oleh Tim Dapur lapangan Brimob, Tim Dapur Wulanggintang, dan Tim Dapur Konga. Tim trauma healing juga turun ke lapangan untuk memberikan dukungan psikologis di Camp pengungsian di SMP Negeri 1 Wulanggintang, membantu mengatasi dampak mental dari krisis ini.
"Tim Kebersihan tak hanya melakukan kerja bakti di dua lokasi, yakni Camp Konga dan Camp Wulanggintang, tetapi juga bergabung dengan Tim trauma healing dalam kegiatan Bansos, serta melakukan penyemprotan jalan debu abu erupsi dengan AWC Ditsamapta dan AWC Brimob untuk menjaga kebersihan dan kesehatan lingkungan," jelas Kabid Humas.
Baca Juga: Masyarakat Diimbau Tidak Percaya Hoaks Erupsi Gunung Lewotobi NTT
Kabid Humas juga mengatakan, tim Patroli aktif menjaga sekitar desa terdampak erupsi dan Camp Konga serta Camp Wulanggintang, memastikan keamanan dan ketertiban di daerah yang terkena dampak. Sementara Tim evakuasi bersama dengan Tim Trauma healing fokus pada penyaluran Bantuan Sosial kepada warga yang membutuhkan.
Tim kesehatan juga terlibat dengan memberikan masker dan melakukan pengecekan kesehatan di tiga lokasi berbeda, yaitu Camp Konga, Camp Wulanggintang, dan Camp Koperasi. Pemberian perhatian khusus pada kondisi kesehatan warga, terutama yang mengalami Ispa, Dispepsia, Hipertensi, Diare, Myalgia, dan Influenza, menjadi prioritas utama.
Diketahui, bahwa gunung Lewotobi laki-laki sendiri masih berada pada status level III (Siaga), dan rekomendasi untuk masyarakat dan pengunjung adalah agar tidak melakukan aktivitas dalam radius 3 KM dari pusat erupsi dan 4 KM dari arah barat laut utara serta selatan tenggara dari pusat erupsi.
(bg/hn/um)