Tribratanews.polri.go.id - Jakarta. Deputi Bidang Perlindungan Hak Perempuan Kementerian Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak (KemenPPPA), Ratna Susianawati, menyoroti peran penting perempuan dalam upaya mitigasi bencana.
"Perempuan sering kali menjadi kelompok yang paling rentan dalam situasi darurat, namun juga bisa menjadi relawan yang tangguh dan berkontribusi signifikan dalam penanggulangan bencana," ungkapnya dikutip dari Antara, Senin (26/8/24).
Baca Juga: Presiden Jokowi Meresmikan Bendungan Margatiga di Lampung Timur
Menurutnya, peningkatan kapasitas perempuan menjadi fokus utama dalam program-program penanggulangan bencana. Sebab, perempuan, anak-anak, dan kelompok rentan lainnya umumnya mengalami dampak yang lebih signifikan dan peningkatan kerentanan dalam situasi bencana.
Dijelaskannya, situasi bencana secara signifikan meningkatkan risiko terjadinya kekerasan, bahkan hingga empat kali lipat dibandingkan kondisi normal. Hal ini disebabkan oleh keterbatasan akses terhadap fasilitas dasar, perpisahan dari keluarga dan komunitas, serta kurangnya privasi dan bantuan kemanusiaan yang responsif gender.
"Kenaikan kasus kekerasan telah tercatat dalam beberapa peristiwa bencana besar seperti di Aceh 2005-2006, Padang 2010, dan Sulawesi Tengah 2018-2019," ujarnya.
(ay/hn/nm)