Tribratanews.polri.go.id - Jakarta. Viral di Facebook sebuah unggahan yang mengeklaim bahwa Human Immunodeficiency Virus (HIV) tidak berbahaya dan Antiretroviral (ARV) hanyalah sebuah propaganda.
Namun faktanya, klaim tersebut adalah tidak benar. Melansir dari turnbackhoax.id, Jumat (22/8/25), HIV merupakan lentivirus yang memang memiliki sifat perkembangan lambat (slow-progressing virus).
Setelah seseorang terinfeksi, virus ini memasuki sel imun CD4 dan dapat bersembunyi dalam keadaan laten sambil tetap merusak sistem kekebalan tubuh secara perlahan.
Fase awal infeksi biasanya memunculkan gejala ringan seperti demam, ruam, dan nyeri tenggorokan dalam 2–6 minggu. Setelah itu, penderita memasuki fase laten (fase tidur) klinis yang bisa berlangsung bertahun-tahun tanpa gejala jelas.
Namun, pada fase tersebut virus tetap aktif menggandakan diri dan mengurangi jumlah sel CD4. Tanpa terapi antiretroviral (ARV), sebagian besar penderita akan memasuki fase AIDS dalam 8–10 tahun.
Pengobatan ARV terbukti secara medis mampu mencegah kerusakan sistem imun, menurunkan risiko penularan hingga nol, dan memperpanjang angka harapan hidup penderita.
(sy/hn/rs)