Tribratanews.polri.go.id - Jakarta. Beredar tangkapan layar di media sosial Twitter yang mengutip artikel dari Daily Mail bahwa "Data CDC menunjukkan bahwa 99% 'kematian akibat Covid bukan disebabkan oleh virus".
Faktanya, artikel tersebut tidak merepresentasikan seluruh gambaran kematian akibat Covid-19 sepanjang pandemi.
Melansir dari dailymail.co.uk, data The Centers for Disease Control and Preventions (CDC) yang dirujuk dalam artikel tersebut hanya merujuk pada angka kematian selama periode 13 sampai 19 Agustus 2023 saja, bukan data kematian secara keseluruhan selama pandemi.
Baca Juga: [Disinformasi] Polisi Tangkap Kembali Roy Suryo
Saat artikel tersebut diposting, situasi pandemi Covid-19 telah mengalami penurunan kasus dan kematian akibat berbagai faktor, termasuk kampanye vaksinasi yang meluas dan langkah-langkah pengendalian penyebaran virus.
Dari pernyataan resmi di situs presidenri.go.id, Presiden Joko Widodo sudah mengumumkan status endemi karena kasus dan kematian Covid-19 yang sudah terkendali secara konsisten. Informasi seputar Covid-19 di Indonesia dapat diakses pada vaksin.kemkes.go.id.
Kesimpulan, artikel dari Daily Mail bahwa "Data CDC menunjukkan bahwa 99% 'kematian akibat Covid bukan disebabkan oleh virus" adalah informasi yang keliru/disinformasi.
(as/hn/nm)